KALBARNEWS.CO.ID (SINGKAWANG) - Koordinator Bidang KB Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Muslimat mengatakan tujuh ribuan bidan di Kalbar, baru tiga puluh persen cakap dan terlatih. Secara perlahan, peningkatan kualitas bidan dengan pemberian materi pemasangan alat kontrasepsi harus terus dilakukan.
Kejar Target MKJP, SDM Bidan Terus Dimantapkan
"Hari ini, BKKBN melakukan monitoring evaluasi intensifikasi pelayanan KB di Fasilitas Kesehatan. Kegiatan ini beberapa waktu lalu sudah dilakukan, di Sambas. Kemudian, para bidan pilihan perwakilan 14 kabupaten kota juga kita undang untuk diberikan materi di Pontianak," ujar Muslimat, Senin (19 Desember 2022).
Hanya saja, diakui dia ada beberapa program yang capaiannya belum maksimal. Utamanya untuk MOW. Dikegiatan ini, para bidan yang menjadi peserta bisa mendapatkan pelatihan dari bidan senior, tentang tata cara ilmu kebidanan.
Seperti beberapa waktu lalu, pelatihan kecakapan pada bidan juga dilaksanakan BKKBN Kalbar. Dalam kegiatan itu, juga memberikan materi praktek dalam memasang berbagai jenis alkon menggunakan alat peraga.
Iapun mengakui pelatihan itu belum bisa dilakukan untuk menyeluruh bidan karena keterbatasan anggaran. Sehingga fokusnya saat itu, buat para bidan yang bertugas di lokasi daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan.
Dengan kecakapan bidan menjalankan tugasnya. Ke depan pemasangan segala jenis alkon semakin dikuasai para bidan ini. Sehingga apa yang menjadi target BKKBN untuk MKJP bisa terealisasi.
"Untuk saat ini capaian MKJP kita masih rendah. Itu karena bidan terlatih masih terbatas. Mungkin bidan paham teori, tetapi prakteknya, para bidan ini sudah tentu harus mendapatkan pelatihan terlebih dulu," ujarnya.(BP)
Editor : Aan
