Jaga Kebersihan Mulut, Cegah Infeksi pada Pasien Stroke

Editor: Redaksi author photo

Perawat Ausi Swani Awanti 
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)  – Kebersihan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan tubuh secara menyeluruh. Hal ini menjadi krusial bagi pasien stroke, yang umumnya mengalami keterbatasan dalam merawat diri sendiri, termasuk dalam menjaga kebersihan mulut.


Rongga mulut diketahui menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme yang dapat memicu gangguan kesehatan, terutama penyakit gigi dan mulut. Pada pasien stroke, penumpukan kuman dan sisa makanan di mulut dapat meningkatkan risiko infeksi serius.


Menyikapi hal tersebut, RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak memberikan pemahaman dan edukasi pentingnya perawatan kebersihan mulut guna melindungi pasien stroke dari risiko infeksi keluarga pasien yang tengah menjalani perawatan di ruang rawat inap saraf, Kamis (19/6/2025).


Perawat Ausi Swani Awanti menjelaskan, setelah mengalami serangan stroke, banyak pasien kehilangan kemampuan motorik sebagian tubuh, termasuk otot wajah dan mulut. Akibatnya, pasien sulit menyikat gigi atau membersihkan mulut secara mandiri.


“Sisa makanan dan kuman yang menumpuk bisa menyebabkan radang gusi, sariawan, bahkan infeksi yang dapat menyebar ke saluran pernapasan,” ungkapnya.


Salah satu infeksi yang patut diwaspadai adalah pneumonia aspirasi, yaitu infeksi paru-paru akibat masuknya bakteri dari rongga mulut ke saluran pernapasan. Kondisi ini, lanjut Ausi, sering terjadi pada pasien stroke yang tidak mendapatkan perawatan mulut secara memadai.


“Pneumonia aspirasi adalah komplikasi yang sangat berbahaya dan kerap kali tidak disadari,” tegasnya.


Karena itu, keterlibatan keluarga atau pendamping pasien sangat penting dalam membantu menjaga kebersihan mulut. Beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain menyikat gigi dan lidah pasien minimal dua kali sehari menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi berfluoride.


“Jika pasien kesulitan membuka mulut, gunakan kapas atau kain kasa lembap untuk membersihkan bagian dalam mulut. Untuk pasien yang menggunakan gigi palsu, pastikan dibersihkan dan dilepas saat tidur,” tambahnya.


Sementara untuk pasien dalam kondisi tidak sadar, perawatan harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Kepala pasien harus diposisikan lebih tinggi, lalu mulut dibersihkan menggunakan kain kasa dan cairan antiseptik berbahan dasar chlorhexidine.


“Merawat kebersihan mulut memang terlihat sederhana, namun dampaknya sangat besar. Mulut yang bersih tidak hanya membuat pasien lebih nyaman, tapi juga mencegah infeksi dan mempercepat proses pemulihan,” tutup Ausi.


Edukasi ini menjadi bagian dari komitmen RSUD SSMA dalam memberikan pelayanan menyeluruh bagi pasien dan keluarga. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini