KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) — Setelah sempat viral karena sikap apatis pihak Angkasa Pura II terhadap berbagai persoalan di sekitar Bandara Internasional Supadio Dan penyetopan pekerjaan untuk mempercantik wajah Kubu Raya akhirnya Bupati Kubu Raya Sujiwo menerima kunjungan General Manager (GM) baru Angkasa Pura II, Maya Damayanti, yang baru menjabat selama tujuh hari. Kunjungan itu menjadi awal dari babak baru hubungan harmonis antara Pemkab Kubu Raya dan pihak pengelola bandara. (9/10/2025).
Setelah Viral, Bupati Sujiwo Itu Akumulasi Kekecewaan, Kini Siap Kolaborasi dengan GM Baru Angkasa Pura II
Bupati Sujiwo mengaku berterima kasih atas kedatangan GM baru tersebut. Menurutnya, peristiwa yang sempat memanas di media hanyalah akumulasi dari kekecewaan terhadap kondisi sebelumnya, bukan bentuk permusuhan.
“Saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bu Maya yang telah berkunjung. Kalau pun sempat muncul kesan ‘perseteruan’ di media, sebenarnya itu hanya akumulasi dari berbagai hal yang menumpuk. Tapi saya percaya, setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. Dan hikmah itu yang harus kita ambil,” ujar Sujiwo di ruang kerjanya.
Ia menjelaskan, selama ini banyak keluhan dari masyarakat dan pemerintah desa sekitar bandara yang tidak mendapat tanggapan dari manajemen sebelumnya. Contohnya, Kepala Desa Limbung yang sejak 2020 sudah bersurat secara resmi untuk meminjam lahan milik Angkasa Pura guna kebun PKK, namun tak pernah mendapatkan jawaban.
“Begitu juga masyarakat peduli api (MPA) yang membantu memadamkan kebakaran di sekitar bandara. Saat mereka minta bantuan peralatan seperti selang atau mesin pemadam yang rusak, malah dicueki. Bahkan Masjid Agung Awaludin yang hanya ingin meminjam lahan untuk akses ke masjid pun tidak diberi izin. Itu semua menumpuk jadi kekecewaan,” tutur Sujiwo.
Puncaknya, lanjut dia, terjadi saat pengecatan gapura kawasan sekitar bandara dihentikan sepihak oleh oknum yang mengatasnamakan pihak Angkasa Pura.
“Itulah yang akhirnya memunculkan reaksi kami. Tapi sekali lagi, ini bukan konflik, hanya akumulasi ketidaknyamanan yang perlu diperbaiki,” tegasnya.
Namun, kedatangan GM baru, Maya Damayanti, disebut Sujiwo membawa harapan baru. Dalam pertemuan itu, Maya menyampaikan komitmen untuk membuka komunikasi dan kerja sama yang lebih baik dengan Pemkab Kubu Raya.
“Bu GM tadi menyampaikan ingin membangun hubungan yang baik dan bersinergi. Saya sampaikan juga permohonan maaf karena beliau baru menjabat seminggu, tapi langsung dapat ‘hadiah’ situasi yang tidak nyaman. Tapi saya yakin, Tuhan selalu titipkan hikmah di balik setiap kejadian,” ungkap Sujiwo.
Sujiwo menegaskan, Pemkab Kubu Raya tidak berniat memperuncing persoalan, justru ingin mendukung upaya penataan kawasan bandara agar lebih representatif sebagai pintu gerbang Kalimantan Barat.
“Bandara Supadio ini kan wajah Indonesia. Penumpang dari luar negeri seperti dari Kuching atau Kuala Lumpur pasti melihat kawasan bandara sebagai kesan pertama. Jadi kalau taman di bandara terlihat kusam, tempat parkir macet, dan bundaran di sekitar kosong tanpa lampu atau tanaman, ya kurang pantas untuk ukuran bandara internasional,” katanya.
Ia juga menyebut pihaknya siap membantu mempercantik kawasan sekitar bandara melalui kolaborasi dengan komunitas lokal.
“Kami punya komunitas yang siap menanam tanaman hias agar kawasan lebih hijau dan indah. Kita bantu supaya Bandara Supadio benar-benar mencerminkan wajah Kubu Raya yang ramah dan asri,” ucapnya.
Bupati Sujiwo berharap ke depan komunikasi antara Pemkab dan pihak bandara bisa lebih efektif, terutama dalam hal pengelolaan aset, investasi, dan potensi pendapatan daerah.
“Selama ini kontribusi yang kami dapat hanya dari parkir roda dua, roda empat, dan pajak restoran. Tapi kalau ada peluang kerja sama lain yang bisa mendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah), kenapa tidak? Kita ini sama-sama plat merah, harusnya bisa saling menguatkan,” ujarnya.
Bupati juga kembali menyinggung soal keberadaan radar pandu yang berada di luar area bandara dan dinilai menghambat investasi di Kubu Raya. Ia berharap ke depan radar tersebut bisa dipindahkan ke dalam kawasan bandara.
“Radar itu milik AirNav, tapi kami berharap bisa dipindahkan agar tidak menghambat investasi. Kami ingin bandara tetap berkembang, tapi investasi di Kubu Raya juga jangan terganggu. Prinsipnya, sinergi dan keseimbangan,” tegas Sujiwo.
Di akhir wawancara, Sujiwo menegaskan optimismenya terhadap kepemimpinan GM baru Angkasa Pura II.
“Bu Maya ini membawa semangat baru. Insyaallah ke depan kita bisa bersinergi dengan lebih baik. Ini bukan tentang siapa yang salah, tapi tentang bagaimana kita bersama-sama memperbaiki dan membangun wajah Kubu Raya sebagai daerah yang maju dan berdaya saing,” pungkasnya. (cc)
Editor : Aan