KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Mengukur lingkar pinggang bukan hanya soal penampilan, tetapi merupakan indikator penting untuk mendeteksi risiko berbagai penyakit serius, seperti jantung, stroke, diabetes tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, dan gangguan hormonal.dr Nihayatus Solikhah menyampaikan hal ini dalam kegiatan edukasi kesehatan
dr Nihayatus Solikhah menyampaikan hal ini dalam kegiatan edukasi kesehatan kepada pasien dan pengunjung RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Jumat (18/7:2025). Ia menjelaskan bahwa lingkar pinggang mencerminkan jumlah lemak visceral—lemak yang mengelilingi organ dalam—yang berisiko tinggi terhadap kesehatan.
“Pengukuran lingkar pinggang yang benar sangat mudah. Gunakan pita pengukur, letakkan di sekeliling perut sejajar dengan pusar, pastikan tidak terlalu ketat atau longgar, lalu ukur saat membuang napas secara normal,” jelasnya.
Nihayatus menambahkan, batas aman lingkar pinggang untuk perempuan adalah 80 sentimeter atau kurang, sementara untuk laki-laki adalah 90 sentimeter atau kurang. Apabila ukuran melebihi ambang batas tersebut, seseorang dapat dikategorikan mengalami obesitas sentral.
Untuk menurunkan ukuran lingkar pinggang, lanjutnya, cukup dilakukan dengan perubahan gaya hidup sederhana, seperti mengatur pola makan seimbang, berolahraga secara rutin minimal 30 menit per hari, tidur yang cukup, serta mengelola stres dengan baik.
“Jangan tunggu sampai muncul gejala. Yuk, biasakan mengukur lingkar pinggang secara rutin untuk deteksi dini risiko kesehatan,” imbaunya.
Edukasi ini merupakan bagian dari upaya promosi kesehatan yang rutin dilakukan oleh RSUD SSMA guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan penyakit sejak dini. (Tim Liputan
Editor : aan