KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Ecobhineka Muhammadiyah Kalimantan Barat melaksanakan kegiatan Workshop Visi Pemimpin Perubahan Untuk Sekolah Yang Harmoni dan Hijau. Turut hadir dalam pembukaan kegiatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Republik Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat, dan Kepala Sekolah SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, bertempat di Hotel Mercure Pontianak Sabtu (19/09/2023) Ecobhinneka Muhammadiyah Kalbar Siapkan Guru Berwawasan Lingkungan
Kegiatan yang bertujuan memberikan peserta pengalaman dengan membentuk kembali gagasan tentang literasi keagaman untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pluralisme, toleransi dan keragaman masyarakat lewat aksi – aksi pelestarian lingkungan demi mencapai Visi Pemimpin Perubahan untuk Sekolah yang Harmoni dan Hijau.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak mengatakan bahwa sekolah harmoni yang hijau sejalan dengan pemerintah yaitu adiwiyata, sekolah yang peduli lingungan yang sehat, hijau. Adalah lingkungan sehat bagi tubuh, sekolah adiwiyata adalah sekolah yang nyaman dipandang mata. Bertutur kata yang baik sekaligus menerapkan hal yang baik. Alam adalah bagaian yang tak terpisahkan bagi manusia, artinya kita bisa memanfaatkan alam sekitar.
"Sekolah dengan menerapkan prinsip perdamaian dan menjaga lingkungan merupakan cita-cita luhur bangsa. Perdamaian ditengah keberagaman mesti di inisiasi di lingkungan pendidikan agar tercipta kerukunan. Ketika kerukunan ini tumbuh dan terus dirawat maka agen perdamaian," jelasnya.
“Saya juga punya area lingkungan Alhamdulillah sudah saya tanami pohon jati, kegiatan ini sederhana saja, menanam selama 3 tahun secara terus menerus dan alhamdulillah tumbuh. Penanaman ini dilaksanakan di SD, SMP, SMA, dan Madrasah Aliyah untuk terus berkemajuan dalam upaya penghijauan sekolah. Jadi mudah mudahan konsep konsep ini menjadi nyata.” ungkap Kanwil Kemenag kalba.
Aksi nyata dengan melakukan penanaman pohon merupakan buah gerakan konkrit atas usaha penghijauan. Di beberapa sekolah yang hampir kehilangan pohon ini menjadi suatu evaluasi tegas bahwa pohon bukan terbatas pada objek. Pohon merupakan suatu makhluk secara hakikat sama dengan manusia tumbuh hidup dan saling menghidupi.
Manager Regional Eco Bhinneka Kalimantan Barat, Octavia Shinta Aryani menyampaikan Kegiatan workshop ini berusaha memunculkan gagasan–gagasan dari pembicara dan peserta tentang literasi keagaman.
"Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pluralisme, toleransi dan keragaman masyarakat lewat aksi–aksi pelestarian lingkungan demi mencapai Visi Pemimpin Perubahan untuk Sekolah yang Harmoni dan Hijau yang di dokumentasikan,” jelasnya Shinta sapaannya
Ecobhinneka Muhammadiyah Kalimantan Barat yang memiliki Komunitas Sahabat Eco Bhinneka sudah melakukan aksi nyata seperti Cycling to Religious Sites (CTRS).
"Kegiatan bersepeda ke rumah-rumah ibadah dengan membagikan bibit pohon beragam dan aksi bepaot dan bekemas sampah pantai," kata Manager Regional Eco Bhinneka Kalimantan Barat.
Manager Regional Eco Bhinneka Kalimantan Barat mengatakan dengan merawat kerukunan dan menjaga lingkungan merupakan titik temu antara Ekologi dan Kebhinnekaan ini menjadi semangat misi berdakwah di tengah-tengah perubahan iklim," timpalnya menekankan.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat, Pabali Musa dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kepala Sekolah sudah punya visi misi berkarya nyata bukan kata. Intinya guru-guru lebih meningkatkan peran yang efektif dan meningkatkan suasana yang kondusif di lingkungan yang beragam tentunya pada siswanya, sehingga lebih harmonis.
"Harmonis itu bukan hanya dalam arti antar etnis tetapi juga dalam pemikiran dan perbuatan yang harmonis sehingga menunjuka keserasian dan kemudian menimbulkan semangat cinta lingkungan yang hijau," ujarnya.
Dikatakan Pabali Musa, Terimakasih dan penghargaan tinggi bagi yang mengadakan aktivitas ini kalau Muhammadiyah intinya yang berkemajuan. "Ada indikator berkemajuan yaitu situasi yang lebih baik dari sebelumnya, nah itu berkemajuan. Tentu dalam tema ini, mengusung tema sekolah yang lebih hijau dan harmonis dari pada sebelumnya.
"Bahwa menjaga alam untuk menghadirkan situasi lingkungan yang rukun merupakan suatu keniscayaan. Menjadikan agama sebagai rujukan serta mengajak kesalehan lingkungan secara kolektif adalah segmen fundamental dari kehidupan alam semesta," tegas Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat menambahkan sekaligus membuka acara workshop literasi keagamaan bertajuk "Visi Pemimpin Perubahan untuk Sekolah yang Harmoni dan Hijau. (BP)
Editor : Aan