Tumbuhkan Literasi Digital, Kemenkominfo Gelar Pekan Literasi Digital untuk Ratusan Warga Kupang

Editor: Redaksi author photo

Kemenkominfo Gelar Pekan Literasi Digital untuk Ratusan Warga Kupang
KALBARNEWS.CO.ID (KUPANG)  --  Rangkaian kampanye #MakinCakapDigital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi terus berjalan. Kali ini, Pekan Literasi Digital berupa workshop sehari diselenggarakan secara tatap muka pada tanggal 30 Mei 2023 di Grand Mutiara, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tema yang diangkat adalah "Pentingnya Pengetahuan & Kecakapan Dalam Menggunakan Media Digital". Jumat (2 Juni 2023)

Berdasarkan data We Are Social, pengguna aktif media sosial di Tanah Air mencapai 167 juta orang pada Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 60,4 persen dari populasi Indonesia. Adapun rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk berselancar di media sosial mencapai 3 jam 18 menit setiap harinya. Tiga media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia per Januari 2023 adalah Whatsapp (92,1 persen), Instagram (86,5 persen) dan Facebook (83,8 persen).


Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi NTT Yandri Lasi dalam sambutannya menuturkan bahwa perkembangan teknologi informasi yang melaju pesat harus diimbangi oleh perkembangan sumber daya manusia yang mumpuni. Oleh sebab itu, lanjut Yandri, dibutuhkan literasi sebagai langkah akselerasi untuk mewujudkan masyarakat yang cakap digital, termasuk di dalamnya beretika ketika bermedia sosial. "Dengan kecakapan bermedia sosial masyarakat jadi memiliki kemampuan menyaring dan memverifikasi informasi yang didapatkan. Optimalisasi media sosial bermanfaat untuk diri, lingkungan sekitar maupun pembangunan NTT dan Indonesia" kata Yandri.


Penggiat Industri Kreatif dan Digital Enthusiast Ivan Raymond Rondo mengatakan, pengaruh media sosial secara global terus mengalami pertumbuhan. Oleh sebab itu, kecerdasan bermedia sosial sangat dibutuhkan supaya tidak menjadi bagian dari penyebaran hoax. "Pastikan informasi yang kita unggah di media sosial berdampak baik. Selalu periksa kebenarannya dan jangan terburu-buru hanya supaya menjadi yang pertama memposting," ujar Ivan.


Penjelasan Ivan selaras dengan hasil survei Reuters Insititute bekerja sama dengan Universitas Oxford mengenai pola konsumsi berita dan pasar digital secara global dalam Digital News Report 2022. Survei tersebut menyebutkan 68 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi berita melalui media sosial, mengalahkan televisi 57 persen dan media cetak 17 persen.


CEO Next Generation Khemal Andrias berbagi tips dan trik untuk membuat konten yang menarik hingga cara untuk meningkatkan engagement di media sosial. Menurut dia, konten harus memiliki twist atau cerita yang tidak mudah diprediksi serta memiliki pendekatan emosional. Ia menambahkan, masyarakat harus tetap memperhatikan etika dan jangan sampai kebablasan hanya untuk mengejar viral. "Tantangannya adalah bagaimana supaya netizen mau menyimak dan bisa mengerti pesan yang ingin disampaikan, meski kontennya berdurasi singkat," kata Khemal.


Melengkapi pemaparan Khemal, Founder DMBS Creative Group Zacharias Yezua Matias Therik mengingatkan tentang pentingnya membangun branding di media sosial. Bila branding positif telah terbentuk, lanjut dia, maka media sosial dapat dipergunakan sebagai sarana marketing yang mendatangkan cuan. "Dengan modal kreativitas, kita bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana marketing yang cepat dan murah," ujar Zacharias. 


Masyarakat Kota Kupang antusias menghadiri workshop. Terlihat dari 800 orang yang menghadiri, mulai dari Komunitas Bersepeda Kupang, Komunitas Kupang Berbagi, Badan Musyawarah Perguruan dan sejumlah penggiat UMKM. Di akhir workshop, para peserta dihibur dengan penampilan band lokal, stand-up comedian serta berbagai doorprize menarik.


Tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), melalui Ditjen Aptika, memiliki fungsi utama untuk menyebarkan dan mengembangkan infrastruktur digital nasional untuk mempercepat transformasi digital Indonesia.

Kemenkominfo bekerja sama dengan Gerakan Literasi Digital Nasional Siberkreasi sebagai mitra untuk memberikan edukasi dalam literasi digital kepada masyarakat melalui berbagai bentuk media. Gerakan ini difokuskan pada pemanfaatan literasi digital sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bangsa dan memajukan bangsa Indonesia.(Tim Liputan).

Editor : Aan

 

 

Share:
Komentar

Berita Terkini