KALBARNEWS.CO.ID
(PROBOLINGGO) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo, Jawa
Timur mengendalikan laju inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru karena biasanya
harga bahan pokok mengalami kenaikan saat momentum tersebut.TPID Kota Probolinggo Kendalikan Inflasi Jelang Natal Dan Tahun Baru
"Pemkot Probolinggo menggelar high level meeting (HLM) TPID dalam rangka mengantisipasi lonjakan harga,
monitoring dan evaluasi kestabilan harga dan ketersediaan bahan pangan pokok
menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023," kata Wali Kota Probolinggo Hadi
Zainal Abidin dalam rilis yang diterima di Probolinggo, Rabu malam (21 Desember 2022).
Ia juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama
yang terjalin dengan berbagai pihak karena mengendalikan inflasi merupakan
salah satu komitmen dalam mendukung visi Pemkot Probolinggo mewujudkan
pembangunan bersama masyarakat yang lebih baik, berkeadilan, sejahtera,
transparan, aman dan berkelanjutan.
"Pelaksanaan program mengendalikan inflasi
adalah upaya untuk menstabilkan harga bahan pokok yang menjadi kebutuhan dari
masyarakat," ucap wali kota yang biasa dipanggil Habib Hadi itu.
Ia mengatakan kegiatan itu dalam rangka
meningkatkan taraf hidup di tengah kondisi perekonomian saat ini dan secara
khusus strategi dalam menjaga kestabilan inflasi jelang Natal dan Tahun Baru
2023.
"Tentunya kami sadari bahwa banyak daerah
yang terdampak inflasi, sehingga kita dituntut harus mempunyai solusi atau
langkah-langkah apa yang harus dilakukan," tuturnya.
Melihat kondisi akhir tahun yang seperti itu,
lanjut dia, tidak dapat dimungkiri pemerintah juga agak sulit ikut intervensi
dalam kebijakan anggaran karena harus tutup buku.
"Ini harus menjadi pembahasan bersama,
khususnya dari Bank Indonesia dan BPS, supaya bisa menjadi bahan rekomendasi
strategi dan regulasi mengantisipasi lonjakan harga," katanya.
Ia menjelaskan rapat TPID jelang Natal dan Tahun
Baru bertujuan menjaga tingkat inflasi dan memperkuat ketahanan pangan serta
menjaga stabilitas harga pangan di pasaran, serta memastikan ketersediaan stok
bahan pangan.
"Hal-hal yang harus dilakukan dalam
pengendalian inflasi menghadapi Natal dan Tahun Baru yakni antisipasi adanya
gejolak kenaikan harga beberapa komoditas tertentu," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, menjamin stok bahan pokok
dan barang strategis lain karena adanya peningkatan volume konsumsi, sehingga
Kota Probolinggo dapat mengendalikan inflasi karena kaitannya erat dengan upaya
pemulihan ekonomi di masa pandemi.
Habib Hadi menjelaskan inflasi yang terkendali
adalah faktor utama dalam meningkatkan daya saing potensi wilayah, menjaga
pendapatan riil masyarakat dengan menjaga iklim usaha yang kondusif, yang
berdampak pada naiknya penciptaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan dan
kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu inflasi stabil mutlak
diperlukan untuk dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan
berkelanjutan serta terjangkaunya daya beli masyarakat yang berujung pada
meningkatnya kesejahteraan masyarakat," katanya. (Tim Liputan)
Editor : Aan