Pemprov Kalbar-BKKBN Dukung Percepatan Penurunan Stunting

Editor: Redaksi author photo

 Pemprov Kalbar-BKKBN Dukung Percepatan Penurunan Stunting 
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, mengatakan dukungan Pemprov Kalbar dan BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Barat, dengan menghadirkan ibu-ibu dari Tim Penggerak PKK se Kalbar, dari ibu-ibu Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Kalbar serta lainnya.

"Semuanya kita hadirkan hari ini supaya kita bisa bersama-sama ke lapangan untuk bergabung, dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kalbar," ujarnya, ditemui usai membuka Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting  bersama Mitra Kerja, Selasa (20 Desember 2022).

Ria Norsan yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting  mengatakan pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 mengamanatkan untuk membentuk tim dari provinsi sampai ke tingkat desa untuk melakukan pencegahan stunting.

"Karena anak yang dikategorikan stunting, akan menjadi beban negara, beban keluarga dan beban masyarakat. Karena anak stunting, pertumbuhan dan daya berpikirnya tidak normal, mudah terserang penyakit sehingga inilah yang dikatakan menjadi beban pemerintah juga," jelasnya.

Norsan  kembali menegaskan upaya pencegahan stunting ini harus dilakukan hingga ke tingkat dasar, harus dilakukan bersama-sama. "Jangan sampai anak stunting ini menjadi beban negara, mari kita bersama mencegahnya," tegasnya.

Norsan menyebutkan stunting untuk tingkat nasional berada di angka 24 persen, dengan target penurunan stunting di tahun 2024 di angka 14 persen. Sedangkan untuk Kalimantan Barat, kasus stuntinganya berada pada angka 29,8 persen. "Untuk Kalimantan Barat kita targetkan penurunan stunting hingga tahun 2024 di angka 17 persen, kita tetap berusaha mudah-mudahan angka stunting kita bisa turunkan hingga target 14 persen sama dengan angka nasional," harapnya.

Mantan Bupati Mempawah dua periode ini mengatakan untuk penurunan stunting ini, harus bekerja bersama-sama. "Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri dalam penurunan stunting ini, sama halnya kita bersama-sama menurunkan  Covid-19 beberapa waktu lalu. Makanya kami pada hari ini, melantik ibu-ibu sebagai Bunda Asuh Anak Stunting, saya yakin kalau sudah bersama-sama target penurunan stunting menjadi 17 persen di Kalimantan Barat akan tercapai," harapnya.  

Sementara itu Koordinator Bidang KB KR Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Muslimat, mengatakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kalbar memiliki komitmen yang tinggi terhadap percepatan penurunan stunting. 

"Kami dari jajaran BKKBN juga dalam menurunkan stunting ini, suatu yang tidak mudah. Perlu kolaborasi semua pihak, sehingga melibatkan semua mitra kerja lintas sektor," ujarnya.

Muslimat melanjutkan pada sosialisasi percepatan penurunan stunting  bersama mitra kerja ini, juga menghadirkan pakar dalam kegiatan ini, yakni Ikatan Dokter Anak, dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) , Psikolog, dan dari kesehatan masayarakat. Memang masalah stunting ini 30 persen dipengaruhi oleh faktor spesifik dan 70 persen dipengaruhi faktor sensitif. 

"Karena faktor sensitif termasuk lingkungan, air bersih dan jamban. Mudah-mudahan para pakar nanti yang menyampaikan materi ini dapat diterima dan di sosialisasikan oleh ibu-ibu, terutama ibu tim penggerak PKK yang berada di garis bawah yang ada di desa, ini yang kami harapkan. Karena masalah stunting ini kita berharap kedepan yang angka stunting di Kalbar 29,8 persen mampu kita turunkan menjadi 17, 07 persen, bahkan harapan dari Ketua TPPS angka stunting di Kalbar bisa turun sama dengan angka di tingkat nasional 14 persen," harapnya. (BP)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini