Membirukan Langitnya Babinsa Koramil 1202-09/Jgb Lakukan Ini |
KALBARNEWS.CO.ID
(BENGKAYANG) - Babinsa Siding, Serda Riflo Riyadi bersama
Babinsa Gersik Praka Muhammad Roji'in anggota Koramil 1202-09/Jgb melaksanakan
Sosialisasi Pencegahan Karhutla di Wilayah Kecamatan Jagoi Babang dan Kecamatan
Siding Kabupaten Bengkayang, Sabtu (29/05/2021).
Seperti diketahui
bersama kabut asap terjadi karena sejumlah kebakaran hutan besar disebabkan
oleh pembakaran hutan untuk membuka lahan bagi perkebunan kelapa sawit dan juga
pertanian swa-sembada.
Akibatnya,
praktek tersebut menimbulkan kabut asap tebal yang berbahaya dan sangat
mengganggu aktifitas disegala lini, namun yang paling mengerikan adalah dampak
yang buruk terhadap kesehatan masyakat.
Hal tersebut
disampaikan Babinsa Siding, Serda Riflo Riyadi, Fenomena di lapangan masih
banyak warga yang melakukan aktifitas membakar lahan untuk kentingan pribadi
atau perusahaan.
“Harapan
kita bersama dari segala unsur pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan
hutan kita dengan meminimalisir Karhutla yang dihadapkan dengan luasnya hutan
yang masuk sebagai paru-paru dunia yang penghasil oksigen terbesar termasuk
pulau kita Kalimantan,” ungkap Babinsa Siding, Serda Riflo Riyadi.
Dalam
melaksanakan Pencegahan Karhutla haruslah diketahui luas hutan yang merupakan
ada keterkaitannya dengan Karhutla di Wilayah Koramil 1202-09/Jgb saja luasnya
hutan berjumlah 111.890 Ha yaitu hutan di Kec. Jagoi Babang 62.440 Ha dan hutan
di Kec. Siding 49.450 Ha yang meliputi Hutan Lindung, Hutan Produksi, Hutan
Produksi Konversi, Cagar Alam dan Areal Penggunaan Lain. (Sumber : SK Kemenhut
733/Kpts-II/2014)
Babinsa
Siding, Serda Riflo Riyadi mengatakan, pihaknya berupaya dalam pencegahan
Karhutla melalui sosialisasi dan edukasi dengan langsung terjun kelapangan
mendatangi kebun dan ladang warga tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan.
“Dengan
pendekatan secara “Humanis” sosialisasi dan edukasi tentang bahaya Karhutla
diharapkan warga dapat pembersihan lahan tanpa dibakar. Disinilah Peran Babinsa
sebenarnya ada beberapa metode dan cara berkebun atau berladang tanpa harus
membakarnya,” ungkapnya.
Dengan
kurangnya pengetahuan ini, dirinya berusaha mengarahkan masyarakat dengan
belajar bersama di internet atau youtube cara bercocok tanam tepat guna
sehingga rahamh lingkungan dan tidak merugikan orang lain.
Ditempat
yang berbeda, Babinsa Gersik, Praka Muhammad Roji'in juga mengatakan, dalam
sosialisasi dan edukasi larangan pembakaran hutan dan lahan, diharapkan warga
masyarakat binaan mengetahui bahaya dan sanksi yang diberikan jika melakukan
pembakaran hutan dan lahan.
“Sosialisasi
dan edukasi ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan
pada saat tibanya musim kemarau dengan himbauan kepada masyarakat dapat
menumbuhkan kepedulian terhadap alam dan lingkungan serta langit kita pun
menjadi biru,” tegasnya. (tim liputan).
Editor :
Taufik