Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kubu Raya, Gustiar
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Menjelang Pemilu 2024, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kubu Raya, Gustiar, yang membawahi Divisi Pencegahan, Pengawasan Partisipatif, dan Hubungan Masyarakat, mengajak seluruh warga Kubu Raya untuk aktif mengecek nama mereka dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS). Langkah ini merupakan upaya preventif untuk memastikan semua warga yang memiliki hak pilih terdaftar dengan benar, sehingga dapat menggunakan hak pilih mereka pada hari pemungutan suara. Minggu (25/8/2024)
Gustiar mengungkapkan, DPS yang baru saja diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kubu Raya perlu ditinjau secara teliti oleh masyarakat.
"Jika ada anggota keluarga atau tetangga yang belum tercantum dalam DPS, segera laporkan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), atau langsung ke KPU setempat agar dapat diperbaiki," ujar Gustiar , Minggu (25/8).
Tidak hanya itu, Gustiar menyoroti pentingnya menghapus nama-nama warga yang telah meninggal dunia dari DPS. Ia mendorong keluarga almarhum untuk segera mengurus dokumen administrasi seperti surat keterangan meninggal dunia atau akta kematian, guna mencegah potensi penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Tanpa dokumen ini, nama orang yang sudah meninggal tetap tercantum, dan ini bisa menjadi celah bagi pelanggaran pemilu," tegasnya.
Meski personel Bawaslu Kubu Raya lebih sedikit dibandingkan KPU, Gustiar memastikan pengawasan terhadap proses pemutakhiran daftar pemilih tetap berjalan optimal. Bawaslu Kubu Raya menerapkan dua strategi utama: pertama, pengawasan langsung dengan memantau pekerjaan petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) di lapangan. Kedua, melakukan uji petik untuk memastikan keakuratan data yang dikumpulkan oleh Pantarlih.
"Kami hadir dalam setiap tahapan pemutakhiran data, mulai dari pencocokan dan penelitian (coklit) hingga rekapitulasi di tingkat desa. Uji petik ini penting untuk memastikan integritas proses, sehingga tidak ada warga yang kehilangan hak pilihnya," tambah Gustiar.
Bawaslu Kubu Raya juga memberikan perhatian khusus pada pemilih pemula, yakni mereka yang baru pertama kali akan memberikan suara. Gustiar berharap KPU lebih selektif dalam menyaring data pemilih, khususnya yang berstatus Tidak Memenuhi Syarat (TMS), agar tidak ada data ganda atau keliru.
"Kami juga akan memberikan masukan kepada KPU terkait pemilih yang domisilinya jauh dari Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ini penting untuk memudahkan akses mereka ke TPS dan memastikan partisipasi yang tinggi," jelasnya.
Dalam menghadapi Pemilu 2024, Bawaslu Kubu Raya terus berupaya menjaga integritas dan transparansi proses pemilihan. Gustiar mengajak masyarakat untuk berperan aktif tidak hanya dengan mengecek DPS, tetapi juga melaporkan jika menemukan pelanggaran atau kejanggalan.
"Pemilu adalah tanggung jawab bersama. Dengan partisipasi aktif masyarakat, kita dapat memastikan Pemilu 2024 berjalan jujur, adil, dan demokratis," pungkasnya. (Tim Liputan)
Editor : Aan