Nigeria Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air 700 MW
KALBARNEWS.CO.ID (NIGERIA) - Perusahaan
Peralatan Listrik Nasional China (CNEEC) telah menugaskan unit terakhir dari
empat unit pembangkit listrik tenaga air (HPP) Zungeru di Nigeria. Fasilitas
baru dengan total kapasitas 700 MW ini diperkirakan menghasilkan 2,64 TWh
listrik per tahun, setara dengan 10% konsumsi listrik tahunan Nigeria.
Fasilitas ini terletak di seberang Sungai Kaduna, anak sungai kiri Niger, sungai terbesar di Afrika Barat. Pembangkit listrik tenaga air ini memiliki bendungan (tinggi 101 meter dan panjang 233 meter) yang pengoperasiannya akan menciptakan kondisi berfungsinya waduk dengan kapasitas air 10,4 miliar meter kubik.
Investasi proyek telah mencapai $10
miliar, 75% di antaranya berasal dari China National Electrical Engineering
Corporation, dan 25% dari Pemerintah Federal Nigeria.
Penyelesaian pembangunan HPP Zungeru memungkinkan peningkatan kapasitas HPP Nigeria hingga sepertiganya (hingga 2,8 GW). Fasilitas tersebut merupakan salah satu dari tiga pembangkit listrik tenaga air terbesar di Nigeria, yang juga mencakup HPP Kainji (760 MW) yang terletak di Sungai Niger, dan HPP Shiroro (600 MW) yang terletak di wilayah perairan Sungai Kaduna yang telah disebutkan.
Pada saat yang sama, negara ini mempunyai potensi
untuk pembangunan HPP di masa depan. Menurut Asosiasi Pembangkit Listrik
Tenaga Air Internasional, hingga 14 GW kapasitas pembangkit listrik tenaga air
dapat berlokasi di perairan Nigeria, yang lima kali lebih tinggi dari total
kapasitas pembangkit listrik tenaga air nasional saat ini.
Menurut lembaga think tank Ember, pangsa HPP dalam bauran pembangkit listrik di Nigeria mencapai 27% pada tahun 2022, sementara pangsa pembangkit listrik tenaga panas (TPP) berbahan bakar gas adalah 70% dan 3% – dari seluruh pembangkit listrik tenaga batu bara. Dominasi TPP berbahan bakar gas disebabkan oleh tingginya ketersediaan bahan baku: negara ini menempati urutan kesepuluh dunia dalam hal cadangan gas (5,5 triliun meter kubik) dengan pangsa global sebesar 2,9%.
Selain untuk memasok TPP
Nigeria, gas yang diproduksi di negara tersebut juga digunakan untuk produksi
dan ekspor gas alam cair (LNG). Menurut Energy Institute, pada tahun 2022
Nigeria berada di peringkat keenam dunia dalam hal pasokan LNG ke pasar dunia
(dengan pangsa 3,6%), kedua setelah Qatar (21,0%) dan Australia (20,7%). ),
Amerika Serikat (19,2%), Rusia (7,4%) dan Malaysia (6,9%). (Tim Liputan)
Editor : Aan