Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar usai pertemuan bersama PKB/PLKB se Kalbar
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Rendahnya capaian beberapa program Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat di tahun ini menjadi perhatian orang nomor satu BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar. Sebagai salah satu upaya agar jalannya capaian program sesuai targetnya, iapun melakukan maklumat pelayanan bersama Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana Kalbar. Dalam maklumat bersama itu, disepakati mendapatkan sanksi apabila kesepakatan bersamanya tidak ditunaikan.
“Maklumat pelayanan ini berisi sanggup menyajikan data valid berkualitas dan tepat waktu dalam penginputan data di aplikasi SIGA paling lambat setiap tanggal lima di bulan berikutnya demi menyukseskan program Bangga Kencana di Kalbar,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar usai pertemuan bersama PKB/PLKB se Kalbar kemarin.
Dikegiatan ini jelas dia memang mengumpulkan seluruh PKB baik berstatus PNS maupun PPPK yang sudah dilantik pada 2022 sebanyak 29 orang. Diharap usai dari maklumat pelayanan bersama ini mereka bisa menjalankan tugas di daerah masing-masing sesuai target-target yang sudah disepakati.
Iapun meminta program Bangga Kencana yang dituangkan pada Sistem Informasi Keluarga (SIGA) mesti dikuasai oleh semua PKB. Dari hasil evaluasinya, ia melihat teman-teman PKB kadang lalai melaporkan hal-hal yang sudah dilaksanakan di lapangan. Padahal kinerja mereka itu mesti masuk ke dalam laporan SIGA.
Hasilnya, beberapa bulan ke belakang persentase capaian SIGA di Kalbar selalu rendah. Dipanggilnya para teman-teman PKB se Kalbar di sini sekaligus ia ingin mendengar persoalan di lapangan, kenapa sampai para PKB tidak melakukan entry data.
Dari penjelasan para PKB yang ia dengar langsung, jawabannya berbagai macam. Mulai dari jangkauan wilayah yang luas, sehingga membuat mereka lupa untuk entry data. “Dipertmuan ini sekaligus buat mengingatkan untuk memperkuat supaya laporan mereka ke depan bisa tepat waktu. Kalau kita sudah kerja tapi hasil kerja kita tidak dilaporkan maka orang tidak akan tahu apa yang kita kerjakan,” tegasnya.
Usai penandatangan komitmen pencatatan pelaporan SIGA ini maka laporan paling lambat harus di tanggal lima setiap bulannya. Karena sudah menjadi komitmen bersama. Jika sudah demikian maka program ini bisa dikawal bersama.
Tindak lanjut dari kegiatan ini pihaknya akan mencoba dulu apa yang sudah dikomitmenkan. “Kalau sudah berkomitmen kita akan melihat ada atau tidaknya pergerakan, kalau komitmen ini ada sesuatu yang belum terlaksana maka kita akan ambil langkah lain misalnya punsihment yang akan diberikan begitupun juga reward,” katanya.
Teman teman ini harus lebih peduli dengan tugas fungsi mereka. Kalau mereka tidak melaporkan ke BKKBN maka akan diberi punsihment kalau komitmen itu dilanggar.(BP)
Editor : Aan