Bupati Satono Ajak Jaga Kerukunan

Editor: Redaksi author photo

 Bupati Satono Ajak Jaga Kerukunan
KALBARNEWS.CO.ID (SAMBAS) - Bupati Sambas, Satono bersama Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalbar, Mulyadi, serta Wakil Ketua Permabudhi Kalbar, Steven Greatness bersama rombongan, jajaran Forkopimda Sambas dan Kepala OPD Sambas menghadiri Dharmasanti Waisak 2567 BE tahun 2023 Kabupaten Sambas di Gedung Serbaguna, Desa Lumbang, Sambas, Selasa (20 Juni 2023).


Acara Waisak Bersama pertama tersebut mengusung tema “Menjaga Moral, Menjaga Keluhuran Bangsa” dihadiri sekitar 1.200 peserta umat Buddha di Kabupaten Sambas.


Bupati Sambas, Satono mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan Waisak Bersama 2023 se-Kabupaten Sambas. Ia berharap umat beragama di Sambas bisa saling bahu-membahu menjaga kerukunan antar umat beragama.


“Perayaan Dharmasanti Waisak ini adalah yang pertama di Kabupaten Sambas. Saya sebagai Bupati Sambas menyambut baik dan sangat berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat,” ujarnya.


Satono mengatakan, Kabupaten Sambas merupakan satu di antara daerah di Indonesia yang sangat majemuk, terdapat banyak banyak suku bangsa, agama, ras dan golongan.


“Lalu bagaimana kita bersatu padu, untuk terus menjaga kerukunan antar sesama. Membangun Kabupaten Sambas yang maju dan berkemajuan. Kita harus manfaatkan segala potensi yang ada,” tuturnya.


Bupati Satono menambahkan, bahwa Kabupaten Sambas adalah wilayah yang memiliki populasi penduduk lebih dari 647 ribu jiwa, tersebar di 19 kecamatan dan 195 desa.


“Artinya maju mundurnya Provinsi Kalbar juga dipengaruhi oleh orang Sambas. Jika Sambas ini aman damai dan tentram, insya Allah kita akan maju dan berkemajuan,” ucapnya.


Wakil Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Kalimantan Barat, Steven Greatness mengatakan peringatan Hari Trisuci Waisak 2567 BE harus digunakan untuk memperkokoh komitmen menghormati makna kehidupan, dan menjalankan praktek kebenaran sesuai ajaran Sang Buddha.


Steven berpesan bahwa pembinaan keagamaan merupakan tanggung jawab kita bersama. Karena itu diperlukan upaya strategis dan kolaborasi antara pemeritah, seluruh lembaga dan organisasi keagamaan serta tokoh agama dalam memciptakan masyarakat Sambas yang agamis.


“Saya juga mengajak seluruh komponen masyarakat Sambas, agar dapat menyikapi perbedaan dengan bijaksana. Carilah persamaan di antara perbedaan yang ada, saling bersilaturahim dan memaafkan sehingga dapat membawa kita kepada kerukunan hidup umat beragama yang religius dan sejahtera,” pungkasnya. (sgt)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini