KALBARNEWS.CO.ID
(MAKASSAR) - Sekretariat bagi anak-anak down syndrom yang dimotori oleh
Komunitas orang tua anak dengan sindrom down (Koads) secara resmi hadir di
Makassar, Sulawesi Selatan. Kamis (8
Desember 2022).Sekretariat Anak Down Syndrom Resmi Hadir Di Sulsel
Ketua Koads Sulsel Andi Rahmatullah mengemukakan
bahwa sekretariat ini bisa disebut sebagai semi sekolah yang akan melatih
peningkatan bakat dan mengajarkan kemandirian bagi anak-anak down syndrom.
"Kami mau anak-anak down sydrom tidak
terbelakang, bisa seperti anak reguler seusianya. Maka dari itu, sekretariat
ini hadir sebagai tempat melatih minat bakat mereka, misalnya menari,"
ujar Rahmatullah pada peresmian Sekretariat KOADS di Makassar, Kamis.
Koads Sulsel mencatat sebanyak 196 anak telah
tercatat sebagai anggota dari komunitas ini, bahkan ada pula dari luar Sulsel,
seperti Jakarta dan Kalimantan.
Difasilitasi oleh Pemprov Sulsel melalui Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), sekretariat Koads ini
sebagai fasilitas yang akan memenuhi kebutuhan anak-anak down syndrom.
Sejumlah kegiatan rencana akan dihadirkan di
sekretariat tersebut, seperti terapi bicara, okupasi terapi, belajar baca tulis
dan upaya pengembangan bakat anak.
"Kita harapannya anak-anak down syndrom bisa
mandiri, karena kami sebagai orangtua tidak selamanya bisa mendampingi,"
kata dia
Koads Sulsel juga telah melakukan perekrutan volunteer dalam mengawal berbagai program pengembangan dan
kemandirian di Sekretariat yang terletak di Jalan Bonto Manggape Makassar ini.
"Perekrutan volunteer sudah kita lakukan, ada
9 yang lolos seleksi dari 30 pendaftar. perekrutan secara selektif dilakukan
mengingat anak-anak yang akan didampingi merupakan anak-anak spesial,"
urainya.
Seorang volunteer bernama Aisyah mengaku tertarik jadi volunteer karena menyukai dunia anak-anak, terlebih dia merupakan
lulusan psikologi yang mengambil fokus kepada anak berkebutuhan khusus.
Lulusan psikologi UNM ini menyebut bahwa ia ingin
mewujudkan penyetaraan hak bagi anak-anak tanpa melihat kekurangan satu sama
lain di lingkungan sekitar, termasuk tidak terjadi bullying pada anak down syndrom.
"Sekretariat ini akan sangat membantu karena
ada beberapa keluarga pra sejahtera yang tidak mampu bayar terhadap kondisi
kesehatan anak-anak yang menderita down syndrom. Sehingga orang-orang bisa
saling tolong menolong melalui Koads," katanya. (tim Liputan)
Editor : Aan