KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Republik Korea atau Korea Selatan
menempatkan organisasi negara Asia Tenggara atau ASEAN sebagai salah satu
pemain kunci politik global, khususnya dalam menciptakan kawasan Indo-Pasifik
yang damai dan sejahtera. Presiden Yoon Suk-yeol memperkenalkan kebijakan
negeri ginseng ketika menghadiri KTT ASEAN-Korea Selatan di Phnom Penh, Kamboja
pada 11 November lalu.Presiden Yoon Suk-yeol
Kebijakan
baru itu diberi nama Korea-ASEAN Solidarity Initiative, disingkat KASI.
Dalam
penjelasannya, Presiden Yoon menggarisbawahi KASI sebagai inti dari kebijakan
luar negeri untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas, damai, dan sejahtera
di tengah persaingan Amerika Serikat dan Republik Rakyat China.
“Saya
berencana membangun kawasan Indo-Pasifik yang bebas, damai, dan sejahteran
melalui solidaritas dan kerjasama dengan ASEAN dan negara-negara besar lain,”
ujar Presiden Yoon yang mulai memimpin Korea Selatan bulan Mei lalu.
Menyambut
kebijakan baru Korea Selatan itu, Korean Center of RMOL merasa perlu mengajak
kalangan akademik dan masyarakat umum untuk ikut mempelajari dan memahami
kebijakan KASI itu. Dengan menggandeng Universitas Pertamina, Korean Center of
RMOL akan menggelar webinar bertajuk "Korea-ASEAN Solidarity Initiative:
Epicentrum of Peace and Prosperous in the Indo-Pacific". Kegiatan ini akan
diselenggarakan pada 20 Desember mendatang.
Sebagai
bagian dari kegiatan ini, Kantor Berita Politik RMOL juga menggelar Essay Writing
Competition bertema "South Korea-ASEAN Cooperation on the Indo-Pacific
Region Stability Framework" untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
mahasiswa.
Ketua
Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pertamina, DR. Indra
Kusumawardhana, dalam keterangannya mengatakan, Essay Writing Competition ini
bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan pengetahuan siswa dan mahasiswa
terhadap kebijakan Korea Selatan di ASEAN, di mana Indonesia masih diakui
sebagai aktor yang berperan besar di kawasan.
"Lomba
ini juga dimaksudkan agar mahasiswa bisa mengasah kemampuan analisis dan
critical thinking terhadap isu-isu yang berkembang, dalam hal ini seputar
kerjasama ASEAN dan Korea Selatan,” ujarnya, Rabu (30/11).
Dalam Essay
Writing Competition, peserta dipersilakan memilih salah satu dari empat
sub-topik yang ditawarkan Korean Center of RMOL, yakni hubungan ASEAN dan Korea
di kawasan Indo-Pasifik dalam aspek stabilitas keamanan regional, sosial
budaya, dan lingkungan hidup, serta ekonomi berkelanjutan.
Esai yang
diikutsertakan dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan maksimal 1.000 kata.
Setiap peserta diwajibkan mengirimkan karya beserta kartu identitas siswa dan
mahasiswa kepada penyelenggara melalui https://bit.ly/ASEANKoreaEC.
Batas waktu
pengiriman esai pada 11 Desember pukul 23.59 WIB. Setelah itu, proses penilaian
oleh dewan juri akan dilakukan dari 12 sampai 19 Desember.
Sementara
itu, pengumuman pemenang akan dilakukan bersamaan dengan webinar yang
diselenggarakan secara hybrid di Universitas Pertamina pada 20 Desember
mendatang.
Penyelenggara
akan memilih empat pemenang untuk setiap kategori. Juara pertama akan mendapatkan
hadiah uang tunai Rp 2 juta beserta sertifikat, juara kedua menerima Rp 1,5
juta beserta sertifikat, juara ketiga mendapat Rp 1 juta beserta sertifikat,
dan esai favorit berhadiah Rp 500 ribu
beserta dengan sertifikat.
Head of
Korean Center of RMOL Sarah Meiliana Gunawan menuturkan, webinar dan Essay
Writing Competition ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan Kantor
Berita Berita Politik RMOL sejak dua tahun lalu. Di tahun 2020 dan 2021,
webinar yang diselengagrakan Korean Center of RMOL menyoroti kebijakan New
Southern Policy (NSP) di pemerintahan Presiden Moon Jae-in.
"Ini
merupakan tahun ketiga kami menyelenggarakan kegiatan webinar internasional
untuk membedah kerjasama ASEAN dan Korea Selatan. Kali ini kami
menyelenggarakan secara goes to campus untuk menggaet lebih banyak
partisipan," jelas Sarah.
Sarah juga
berharap kegiatan ini dapat rutin diselenggarakan di berbagai kampus di tanah
air.
Hal lain
yang disampaikan Sarah, Essay Writing Competition ini juga didukung olehe
Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).
“Kami
berharap, semakin banyak siswa SMA dan mahasiswa dari berbagai provinsi di
tanah air yang ikut dalam Essay Writing Competition ini,” ujar Sarah yang juga
merupakan Sekretaris Bidang Luar Negeri JMSI Pusat. [Sumber : Jaringan Media
Siber Indonesia].
Editor :
Heri