Konsorsium Masdar Perkuat Kemitraan Untuk Majukan Hidrogen Hijau 4 GW

Editor: Redaksi author photo

Konsorsium Masdar Perkuat Kemitraan Untuk Majukan Hidrogen Hijau 4 GW

·         Masdar UEA, Hassan Allam Utilities, dan Infinity Power menandatangani perjanjian kerangka kerja dengan entitas yang didukung negara Mesir untuk pengembangan fasilitas produksi hidrogen hijau serta turunan 

·         Pabrik pertama dijadwalkan akan beroperasi pada tahun 2026; konsorsium yang menargetkan kapasitas 4 GW pada tahun 2030, dan output hingga 480.000 ton hidrogen hijau per tahunnya 

·         Perjanjian tersebut menyoroti dukungan UEA untuk tujuan energi bersih di Mesir; sebagai kelanjutan dari pengumuman bersejarah Masdar, yaitu proyek angin 10 GW di negara ini 


KALBARNEWS.CO.ID (ABU DHABI, UEA)  -- Masdar, perusahaan energi bersih utama UEA, serta mitra konsorsiumnya, Infinity Power Holding dan Hassan Allam Utilities, mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian kerangka kerja dengan organisasi-organisasi terkemuka yang didukung negara Mesir terkait pengembangan proyek hidrogen hijau 2 gigawatt (GW) di Zona Ekonomi Terusan Suez (SCZONE). Kamis (17 November 2022)

 

Konsorsium yang dipimpin Masdar menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) pada bulan April dengan entitas asal Mesir, terkait dengan pengembangan dua pabrik produksi hidrogen hijau di negara tersebut, satu di SCZONE dan yang lainnya di Mediterania. Konsorsium tersebut menargetkan kapasitas elektroliser sebesar 4 gigawatt (GW) pada tahun 2030, dan output hingga 480.000 ton hidrogen hijau per tahunnya.

 

Perjanjian kemarin ditandatangani di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2022 (COP27) di hadapan YM Dr. Sultan Al Jaber, Menteri Perindustrian dan Teknologi Lanjutan UEA, Utusan Khusus untuk Iklim, dan Pimpinan Utama Masdar, YM Dr. Mohamed Shaker El-Markabi, Menteri Kelistrikan dan Energi Terbarukan Mesir, serta YM Hala Al-Said, Menteri Perencanaan dan Pengembangan Ekonomi Mesir.  YM Dr. Thani Al Zeyoudi, Menteri Negara UEA untuk Perdagangan Luar Negeri, dan YM Mariam Al Kaabi, Duta Besar UEA untuk Mesir juga hadir.

Para penanda tangan tersebut adalah Mohammad Abdelqader El-Ramahi, Direktur Pengelolaan Aset, Teknologi dan Hidrogen Hijau, di Masdar, Amr Allam, CEO Hassan Allam Utilities, serta Mohamed Ismail Mansour, Pimpinan Utama Infinity Power Holding. CEO dari organisasi-organisasi yang didukung negara juga menghadiri acara tersebut.

 

YM Dr. Sultan Al Jaber, Menteri Perindustrian dan Teknologi Lanjutan UEA, Utusan Khusus UEA untuk Iklim, serta Pimpinan Utama Masdar, mengatakan, Pengumuman hari ini berfungsi untuk memperkuat ikatan antara Uni Emirat Arab dan Republik Mesir serta menyoroti komitmen kedua negara kami untuk memberikan solusi energi nol emisi karbon. Program hidrogen hijau 4 GW ini mengikuti pengumuman Masdar minggu lalu dari sebuah proyek angin 10 gigawatt di Mesir, juga dengan mitra kami Hassan Allam Utilities dan Infinity Power Holding – keduanya akan mendukung tujuan dekarbonisasi Mesir. Melalui penyelenggaraan COP27 di Mesir, kedua negara kami juga telah dapat bertukar keahlian dan berbagi wawasan yang akan kami lanjutkan serta bangun di UEA ketika kami menjadi tuan rumah COP28 tahun depan.

 

Mohamed Ismail Mansour, Pimpinan Utama Infinity Power, mengatakan, Kami merasa terhormat dapat menggarap proyek Hidrogen Hijau pertama kami, sebagai bagian dari konsorsium dengan Masdar dan Hassan Allam Utilities. Proyek ini diharapkan dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi negara serta membantu memosisikan Mesir sebagai Pusat Bahan Bakar yang Ramah Lingkungan, mendorong negara ini maju dalam perjalanannya untuk menjadi ekonomi yang ramah lingkungan. Kami berharap dapat menjadi bagian dari banyak proyek sejenis di masa depan.

Amr Allam, CEO Hassan Allam Holding, mengatakan, Kemitraan strategis antara Hassan Allam Utilities, Masdar, dan Infinity Power tersebut memberikan lebih banyak peluang yang mendukung transisi Mesir ke arah ekonomi hijau serta mempromosikan pembangunan berkelanjutan di seluruh negeri. Kami bangga dapat berkontribusi pada pengembangan fasilitas produksi hidrogen hijau di Mesir sekaligus memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di negara ini."

Nayer Fouad, CEO Infinity Power, mengatakan, "Kami selalu bekerja untuk memperluas portofolio layanan kami di seluruh teknologi produksi energi berkelanjutan. Hal ini merupakan peristiwa bersejarah bagi kami di Infinity Power, dan kami menantikan untuk terus membangun upaya kami dengan proyek-proyek hidrogen yang lebih ramah lingkungan seiring dengan pergerakan maju kami dalam mewujudkan visi Afrika yang berkelanjutan.

 

Mohammed Jameel Al Ramahi, CEO Masdar, mengatakan: Pengumuman hari ini membawa kami selangkah lebih dekat untuk memajukan proyek kerja sama besar ini, yang mendukung kemandirian energi di Mesir dan memungkinkan produksi turunan hidrogen hijau bernilai tinggi untuk ekspor, seperti amonia hijau. Dengan serangkaian molekul hidrogen hijau pertama yang akan diproduksi pada tahun 2026, sangat penting bagi kami untuk terus mempertahankan momentum guna memastikan penyelesaian tepat waktu atas usaha terobosan ini.

 

Sesuai dengan perjanjian, konsorsium tersebut akan menandatangani perjanjian kerangka kerja yang mengikat dengan SCZONE, Egyptian New and Renewable Energy Authority (NREA), Egyptian Electricity Transmission Company (EETC), dan The Sovereign Fund of Egypt (TSFE). Perjanjian ini menetapkan syarat dan ketentuan utama untuk program pengembangan hidrogen hijau dengan fokus pada tahap pertama program tersebut.

 

Pada tahap pertama proyek tersebut, konsorsium akan mendirikan fasilitas manufaktur hidrogen hijau di SCZONE, yang dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Fasilitas elektroliser di SCZONE dan di Mediterania dapat diperpanjang hingga 4 GW pada tahun 2030 guna menghasilkan 2,3 juta ton amonia hijau untuk ekspor serta memasok hidrogen hijau untuk industri setempat.

Mesir menikmati sumber daya matahari dan angin berlimpah yang memungkinkan dihasilkannya tenaga terbarukan dengan biaya yang sangat bersaing, sebuah pendorong utama bagi produksi hidrogen hijau serta berlokasi dalam jarak dekat dengan pasar tempat permintaan akan hidrogen hijau diperkirakan tumbuh paling cepat, menyediakan peluang kuat ekspor.

 

Masdar, Infinity Power, dan Hassan Allan Utilities minggu lalu mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian untuk mengembangkan proyek angin darat 10 GW di Mesir - salah satu ladang angin terbesar di dunia. Setelah selesai, ladang angin tersebut akan mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 23,8 juta ton per tahun – setara dengan 9 persen dari output saat ini di Mesir

 

Mesir menargetkan energi terbarukan untuk berkontribusi sebesar 42 persen dari bauran energinya pada tahun 2035, sementara kabarnya otoritas Mesir tengah bekerja untuk merevisi strategi energi terbarukan negara tersebut termasuk hidrogen hijau.

 

Afrika dapat menguasai sebanyak 10 persen pasar hidrogen global yang ramah lingkungan, membantu menciptakan hingga 3,7 juta pekerjaan dan menambahkan sebanyak US$120 miliar untuk produk domestik bruto (PDB) benua, menurut laporan yang diterbitkan bersama oleh Masdar serta platform Pekan Keberlanjutan Abu Dhabi (Abu Dhabi Sustainability Week/ADSW) di COP27 minggu lalu.

 

Aktif di lebih dari 40 negara di seluruh dunia, Masdar berinvestasi dalam portofolio aset energi terbarukan dengan nilai gabungan lebih dari US$20 miliar dan kapasitas total lebih dari 15 GW. Pada bulan Desember, diumumkan bahwa Abu Dhabi National Energy Company PJSC (TAQA), Mubadala Investment Company, dan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) akan bermitra di bawah merek Masdar guna menciptakan pembangkit listrik energi bersih yang benar-benar mendunia serta ditujukan untuk memelopori produksi karbon nol emisi karbon pada tahun 2050 sekaligus menyelesaikan peran utama UEA di bidang hidrogen hijau. (Tim liputan)

Editor : Aan

 


Share:
Komentar

Berita Terkini