Bapedda Mulai Lakukan Survei Pontianak Kota Layak Huni |
Survei ini
merupakan bagian dari Proyek Sanitasi Inklusif Seluruh Kota Indonesia yang
berasal dari Asian Development Bank (ADB). Di Indonesia, hanya dua kota yang
dipilih ADB untuk program tersebut, yakni Pontianak dan Semarang.
Hal tersebut
disampaikan Subkoordinator Litbang Ekonomi dan Pembangunan Bappeda Kota
Pontianak, Eko Prihandono, Ia menjelaskan survei akan dilakukan 11 enumerator
di 10 kelurahan yang dijadikan sampel. Antara lain kelurahan Tambelan Sampit,
Kota Baru, Sungai Beliung, Batu Layang, Banjar Serasan, Sungai Jawi, Siantan
Hilir, Bansir Laut, Siantan Tengah dan Benua Melayu Darat.
"Akan
ada 10 enumerator dan satu orang leader yang melakukan pengumpulan data dan
wawancara di 10 kelurahan terpilih tersebut," jelas Eko Prihandono.
Eko
menjelaskan, para enumerator yang turun lapangan akan mewawancarai langsung
warga di 10 kelurahan tersebut. Dalam kerja lapangan, mereka dibekali surat
tugas dan telah berkoordinasi dengan Lurah dan pengurus RT atau RW setempat.
"Total
akan ada 2000 responden untuk survei ini. Para enumeratornya juga telah dilatih
dan mengikuti pembekalan dari tim ADB dan konsultan lokal di Pontianak,"
jelasnya.
Sebelumnya,
telah digelar Meeting and Survey Approval Letters City Livability Assessment
Tahun 2022 oleh ADB pada pertengahan April lalu dan diikuti secara daring oleh
pemangku kebijakan di Pemkot Pontianak. Saat itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi
Kamtono juga menerima langsung Human Settelment Expert Asian Development Bank,
Tiffany M Tran di ruang kerjanya. Dalam pertemuan tersebut, keduanya saling
dukung pengembangan Kota Pontianak untuk semakin nyaman ditinggali.
Program ini
diharap dapat mengidentifikasi tantangan utama perkotaan dan peluang untuk
dapat dipresentasikan ke depan. Hal ini sejalan dengan visi-misi Wali Kota
Pontianak dan Wakil Wali Kota Pontianak yakni menjadikan Pontianak kota
Khatulistiwa berwawasan lingkungan yang cerdas dan bermartabat, dan upaya
mewujudkan misi kedua, menciptakan infrastruktur perkotaan yang berkualitas dan
representatif.
Walau saat
ini sejumlah program untuk mengatasi permasalahan sanitasi sudah berjalan di
Kota Pontianak. Namun, Pemkot Pontianak sangat terbuka terhadap bantuan dari
luar untuk membantu mewujudkan Kota Pontianak yang lebih layak sebagai kota
layak huni. (tim liputan).
Editor :
Heri