KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Sejumlah Ibu-ibu yang tergabung dalam Organisasi AR-Raudhah Al Masyruufah menyerahkan bantuan berupa sembako kepada Kaum Dhuafa yang terdampak Pandemi Covid-19 disejumlah daerah di Kalimantan Barat, Kali ini AR-Raudhah Al Masyruufah melaksanakan penyerahan di Kabupaten Kubu Raya, Jumat (29/01/2021).
Kali ini
Rombongan Kelompok AR-Raudhah Al Masyruufah ini berikan bantuan kepada dua orang Duafah yang
ada di Desa Sungai Ambawang Kuala dan Desa Korek Kecamatan Sungai Ambawang
Kabupaten Kubu Raya.
Katua
Rombongan AR-Raudhah Al Masyruufah, Ny Ratna Yuniar ketika ditemui sejumlah awak media
mengatakan kegiatan memberikan santunan berupa sembako kepada Dhuafa ini rutin
dilakukan setiap hari Jumat dan sudah dilaksanakan sejak Pandemi Covid-19
melanda Negeri ini.
Ny Ratna
Yuniar menjelaskan AR-Raudhah Al Masyruufah adalah kumpulan ibu-ibu yang sering melakukan
silahturahmi dan ketika Pandemi melanda negeri muncul rasa empati kepada warga
yang terdampak dari mulai buruh, tani, ojol dan kaum dhuafa yang sangat
terdampak secara ekonomi.
“Berdasar
hal tersebut kami secara mandiri kumpulkan donasi dan kami serahkan langsung
kepada penerimanya langsung sekaligus silahturahmi kami juga selalu terapkan
Protkes dan menghimbau kepada setia warga yang kami temui,” terangnya.
Sementara
itu salah satu penerima santunan, Sauyah (70) mengaku sangat bersyukur
mendapatkan bantuan sembako dari AR-Raudhah Al Masyruufah dan rombongan Ibu-ibu yang telah
berikan langsung bantuanya ke rumahnya walaupun kondisinya jauh.
“Saya
bersyukur sekali atas bantuan ini padahal saya tidak tahu sebelumnya kalau mau
dapat bantuan ini, saya berterimakasih kepada Bu Ratna dan rombongan yang telah
langsung sampaikan bantuan ini,” ujar Saudah terharu.
Sauyah
mengaku semenjak Pandemi Covid-19 dirinya banyak bergantung dari kepedulian
warga karena ketidak mampuanya yang hidup sendirian dengan kondisi bangunan
rumah yang memperhatinkan.
Melihat
kondisi rumah Saudah yang nyaris roboh dan terpencil membuat Rombongan AR-Raudhah Al Masyruufah prihatin dan berharap ada kepedulian dari Pemerintah dan Donatur
lainya bisa membantu keluarga ini.
Dari keterangan
Sauyah dirinya tinggal di rumah ini terkadang ditemani cucunya sedangkan rumah
yang ditinggali adalah numpang di tanah orang sehingga tidak bisa mendapat
bantuan program Pemerintah.
“Saya pernah
juga di data untuk Program Bedah Rumah tetapi karena ini tanah orang lain maka
tak bisa dapat bantuan itu,” ujarnya sedih. ( tim liputan).
Editor : Aan