KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Reaksi Gubernur terhadap Aksi Demonstran beberapa waktu lalu disikapi dengan pelaporan ke aparat kepolisian membuat reaksi dari berbagai pihak, salahsatunya muncul dari Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Pengemban Amanah Rakyat (Solmadapar).
Adanya laporan
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji ke pihak kepolisian dinilai memperlihatkan kecengengannya dalam
menanggapi aksi masa pada (11/11/20) lalu, selaku Gubernur Kalimantan Barat yang
bersikap anti kritik dan arogan seolah memutar balikan keadaan seakan tak tahu
dengan keadaan lapangan seperti apa, sampai kemarahan bermuara dalam barisan
aksi.
Sekjen Solmadapar
Rahmat Hidayat menjelaskan bahwa terbukti kemarin Gubernur Kalimantan Barat terkesan tidak mau menemui mahasiswa dan menjawab terhadap
ketidak konsistennannya dalam menyikapi tuntutan masa aksi.
Dirinya
menambahkan seharusnya Gubernur Kalbar lebih melirik substansi permasalahan,
sehingga aksu massa terlihat dibohongi yang membuat kemarahan itu sampai
memuncak. Terlebih pada saat aksi beberapa waktu lalu Gubernur Kalbar tidak
menemui mereka.
"Malah
masa aksi dipermainkan katanya Gubernur berada dikantor Gubernur sedang rapat
setelah itu dikatakan sedang mengisi materi di Pendopo Gubernur dan akhirnya masa
aksi pun tak dapat mengetahui keberadaan Gubernur, " tuturnya.
Rahmad mengatakan
bahwa masa aksi seolah di permainkan, maka ia menganggap wajar saja kemarahan
itu ada dalam barisan Aliansi sebab sebelumnya Informasi kepada Aliansi ditanggal 9 oktober 2020 Gubernur mengatakan
siap bertemu masa aksi kapan pun dan berapa kalipun.
"Hari
ini Gubernur Kalimantan Barat memperlihatkan ketidak konsistenanya dalam sikap,
kami dari Solmadapar menyatakan Mosi Tidak percaya kepada Gubernur Kalimantan
Barat," pungkas Rahmad. (bian).
Editor : Aan