YSDK Dan BAPPEDA Kubu Raya Inisiasi Desa Sawit Peduli Api

Editor: Redaksi author photo

Pemaparan hasil penelitian didampingi  Direktur YSDK, Marsel Loddo 
Foto bersama peserta diskusi inisiasi desa sawit tanggap api




KUBU RAYA (Kalbar News) - Yayasan Swadaya Dian Khatulistiwa (YSDK) bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kubu Raya melaksanakan diskusi tentang Inisisasi Desa Sawit Tanggap Api, yang dilaksanakan di Aula Pertemuan Hotel Gardenia, Jalan Arteri Supadio, Sui Raya, Selasa (18/04/2017)

Kegiatan diskusi juga menghadirkan nara sumber dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDP-KS) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, serta hadir pula beberapa Instansi terkait dengan Perkebunan sawit , antara lain dari Dinas Pertanian Kubu Raya. Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi, Dinas Prtuumahan Rakyat, Lingkungan Hidup Kubu Raya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya. Selain itu hadir pula NGO, LSM serta Peneliti Lingkungan dan Akademisi Universitas Tanjung Pura.

Dalam pemaparan BPDP-KS Kementerian Keuangan, Derry menyampaikan, peran pemerintah dalam pemebrdayaan serta sirkulasi produk perkebunan kelapa sawit telah diatur dari hilir dan hulunya, dari mulai Pra Produksi sampai dengan Pasca Produksi, salah satunya adalah program desa sawit peduli api,

"Tujuanya, agar desa-desa yang berada sekitar perkebunan sawit bisa memahami serta memiliki pengetahuan tentang tanggap api, agar semua bisa terakomodir tentu perlu bekerja sama dengan Pemerintah daerah setempat," ujarnya

Kepala  Bappeda Kubu Raya Yusran Annizam,  sangat mengapresiasi inisiasi desa tanggap api yang di prakarsai oleh Marsel Loddo Direktur Yayasan Swadaya Dian Khatulistiwa, serta NGO, LSM secara bersinergi  dengan pemerintah.

"Agar program ini dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai aturan dan Perundan-undangan yang berlaku tentunya memang  harus melibatkan semua sektor," tegasnya

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD,  Mochtar mengatakan sangat menyambut baik Inisisi dari YSDK dan NGO, LSM di Kubu Raya, krena hal ini sebagai bentuk kepedulian daerah, khususnya bidang perkebunan sawit dan masyarakatnya,.

"Hal ini mesti terus dilakukan, apalagi yang berkaitan dengan api dan asap. Dua hal ini sering terjadi di daerah Kubu Raya, sehingga menjadi tanggung jawab bersama, ini adalah inisiatif yang kreatif dan saya rasa akan menjadi pilot project dalam penanganan bencana di daerah di Kubu Raya ini," tuturnya.

Ditempat yang sama, Direktur YSDK sekaligus Pemrakarsa kegiatan ini, Marsel Loddo,  mengatakan target dari diskusi ini adalah bisa memformulasikan satu program terkait dengan penaggulangan bencana khususnya kebakaran lahan, lintas sektoral, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pihak Perusahaan Sawit, NGO, LSM serta masyarakat itu sendiri.

"Ini adalah kegiatan permulaan, sya berharap bisa berlanjut dalam satu konsep besar dan sampai pada aksi nyata," Pungkasnya. (eds)
Share:
Komentar

Berita Terkini