![]() |
| FPK Kalbar Ziarah ke Makam Juang Mandor: Rawat Nasionalisme dan Kebersamaan Lintas Etnis |
KALBARNEWS.CO.ID (LANDAK) – Forum
Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan ziarah ke
Makam Juang Mandor pada hari Sabtu (22/11/2025) sebagai bentuk penghormatan
terhadap para pejuang yang gugur dalam tragedi Mandor sekaligus merawat
semangat nasionalisme di tengah masyarakat.
Kegiatan ini diikuti oleh pengurus FPK Kalbar,
masyarakat lintas etnis, tokoh adat, tokoh agama, serta unsur pemuda hadir juga
Forkopimcam Mandor Serta Tokoh Lintas Etnis Kabupaten Landak.
Ketua FPK Kalbar, H. Burhanuddin Ahad,
menegaskan bahwa Makam Juang Mandor merupakan simbol perjuangan yang wajib
terus diingat oleh seluruh masyarakat. Melalui ziarah ini, FPK Kalbar ingin
membangkitkan kembali kesadaran sejarah dan memperkuat persatuan dalam
keberagaman.
“Ziarah ini bukan hanya ritual tahunan, tetapi
cara kita mengingat kembali bagaimana perjuangan dan penderitaan para syuhada
Mandor menjadi bagian penting dari sejarah Kalbar. Kita yang hidup hari ini
memiliki kewajiban menjaga persatuan dan membangun daerah ini dengan semangat
kebangsaan,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung khidmat dan penuh
penghormatan dimulai dengan Upacara penghormatan di area Makam Juang Mandor, Peletakan
karangan bunga di Tugu Makam Juang Mandor oleh perwakilan FPK Kalbar, Ziarah ke
10 titik makam para syuhada Mandor dan diakhiri Doa bersama yang dipimpin tokoh
agama sebagai penutup rangkaian kegiatan.
Ziarah berlangsung khidmat dengan doa lintas
agama, tabur bunga, dan penghormatan di kompleks pemakaman. Kehadiran
masyarakat dari berbagai etnis seperti Melayu, Dayak, Tionghoa, Jawa, Bugis, Madura,
Ambon, Nias, Batak, Jawa Barat, Banjar dan dari 24 organisasi Lintas Etnis
menjadi bukti kuat komitmen menjaga keharmonisan sosial di Kalimantan Barat.
Burhanuddin menegaskan bahwa keberagaman
tersebut adalah modal sosial penting dalam menjaga stabilitas daerah.
“Perbedaan budaya dan etnis bukan alasan untuk
terpecah. Justru dari sinilah kekuatan Kalbar itu tumbuh,” tegasnya.
Juru Kunci Makam Juang Mandor, Uca Sulaiman,
menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian FPK Kalbar dan masyarakat yang
rutin melakukan ziarah.
“Di tempat ini ribuan nyawa melayang. Banyak
keluarga tidak pernah tahu di mana sanak saudaranya dikuburkan. Mandor adalah
saksi pahit penjajahan, dan kita wajib menjaga tempat ini agar generasi muda
mengerti sejarahnya,” ujar Uca Sulaiman.
Ia berharap situs bersejarah tersebut tetap
dirawat dan menjadi ruang pembelajaran sejarah bagi generasi muda.
Ketua panitia, Edi Suhairul, S.Pd.I, CIM,
menegaskan bahwa ziarah ke Makam Juang Mandor merupakan agenda rutin FPK Kalbar
dan akan terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk pelestarian nilai
sejarah dan kebangsaan.
“Kegiatan ini memang kita jadikan agenda rutin
FPK. Ke depan, kami juga merencanakan aksi sosial berupa bersih-bersih
lingkungan Makam Juang Mandor agar area ini tetap terawat dan layak sebagai
situs sejarah,” ujarnya.
Edi menambahkan bahwa kegiatan lanjutan
tersebut akan melibatkan masyarakat, pemuda, dan unsur komunitas untuk
memperkuat rasa memiliki terhadap situs bersejarah Mandor.
FPK Kalbar berharap kegiatan ini dapat
memperkuat kesadaran sejarah, memupuk semangat kebangsaan, serta mempererat
hubungan antaretnis di Kalimantan Barat. Melalui ziarah dan aksi sosial yang
akan digalakkan, FPK ingin memastikan bahwa tragedi Mandor tidak dilupakan dan
tetap menjadi pengingat penting bagi generasi penerus. (tim liputan).
Editor : Heri
