KALBARNEWS.CO.ID (SINGKAWANG) - Kota Singkawang, yang dikenal sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya dalam merawat kerukunan dengan menggelar Seminar Nasional Moderasi Beragama. 
Singkawang Kota Toleransi, Prototipe Membangun Ekosistem Penguatan Moderasi Beragama
Acara yang bertajuk "Membangun Ekosistem Penguatan Moderasi Beragama" ini berlangsung di Kota Singkawang dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Walikota Singkawang, Rektor Universitas Islam Malang (UNISMA), serta perwakilan dari Kementerian Agama.
Seminar ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya moderasi beragama dan membangun kolaborasi lintas sektoral untuk mewujudkan ekosistem sosial yang beradab.
"Kegiatan ini bukan sekedar agenda seremonial, tapi juga melainkan sebuah gerakan intelektual," ujar ketua panitia, Suherdianto, M.Pd., dalam sambutannya. Beliau juga menambahkan bahwa Kota Singkawang yang dikenal sebagai miniatur Indonesia menjadi laboratorium sosial yang baik untuk barometer Kalimantan Barat maupun Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Islam Malang, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Si., M.Pd., Ph.D., menyampaikan apresiasinya terhadap Kota Singkawang yang telah berhasil menjadi kota paling toleran nomor dua di Indonesia. Beliau berharap seminar ini dapat membantu Singkawang kembali menjadi yang pertama.
"Kalau di tempat lain bisa jadi moderasi beragama itu hanya menjadi bahan diskusi saja, tetapi di realita kenyataan di lapang bisa jadi masih tanda tanya implementasinya. Insyaallah di Singkawang ini bukan hanya menjadi diskusi ilmiah, tetapi memang nyata di lapangan," tegas Prof. Junaidi.
Walikota Singkawang, Ibu Tjhai Chui Mie, S.H., M.H., dalam sambutannya sekaligus membuka acara secara resmi, mengungkapkan rasa bangganya terhadap keberagaman yang ada di kotanya. "Di Kalimantan Barat, Kota Singkawang adalah contoh kecil Singkawang dalam wujud nyata. Kota Singkawang ini ada beragaman suku dan agama.
Singkawang adalah miniaturnya Indonesia," kata Ibu Tjhai Chui Mie. Beliau juga menceritakan bagaimana pemerintah kota selalu melibatkan semua unsur masyarakat dalam setiap kegiatan, termasuk dalam perayaan hari besar keagamaan seperti Imlek, Cap Go Meh, Ramadan, dan Natal.
Acara ini juga menjadi momentum penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota Singkawang dengan Universitas Islam Malang untuk semakin memperkuat kerja sama di bidang pendidikan dan penguatan moderasi beragama.
Dengan adanya seminar dan kerja sama ini, diharapkan Kota Singkawang dapat terus menjadi teladan bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menjaga keharmonisan dan persatuan di tengah keberagaman. (Tim Liputan)
Editor : Aan