PW GP Ansor Kalbar Gelar Nobar Film Lyora Serentak di Dua Kota

Editor: Redaksi author photo

 PW GP Ansor Kalbar Gelar Nobar Film Lyora Serentak di Dua Kota
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - PW GP Ansor Kalimantan Barat menggelar kegiatan nonton bareng (nobar) film nasional Lyora: Penantian Buah Hati bersama kader Ansor dan Banser dari Kabupaten Kubu Raya, Mempawah dan Kota Pontianak. Kegiatan tersebut berlangsung hangat dan penuh kebersamaan di XXI Ayani Megamall Pontianak, pada Jumat, 8 Agustus 2025.


Kegiatan ini diselenggarakan serentak di dua lokasi. Zona pertama melibatkan kader Ansor dan Banser dari Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Mempawah, dan Kota Pontianak. Mereka mengikuti nobar di XXI Ayani Megamall, Kota Pontianak. Sementara itu, zona kedua yang terdiri dari kader asal Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas, dan Kota Singkawang menggelar nobar di SGM XXI Grand Mall, Kota Singkawang.


Ketua PW GP Ansor Kalbar, H. Rajuini, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap film Lyora karena dinilai menyuguhkan pesan-pesan yang menyentuh tentang keteguhan hati, pengorbanan, dan dukungan keluarga.


“Film ini sangat menyentuh dan penuh pesan moral, terutama tentang keteguhan hati dan pengorbanan dalam keluarga. Kami ingin kader-kader Ansor dan Banser tidak hanya kuat secara fisik dan organisasi, tetapi juga peka secara emosional dan sosial,” ujar H. Rajuini.


Ia menambahkan bahwa kegiatan nobar ini merupakan salah satu upaya organisasi dalam mempererat ukhuwah antar kader sekaligus memberikan ruang refleksi melalui tontonan berkualitas.


Film Lyora: Penantian Buah Hati sendiri merupakan kisah nyata dari pasangan Meutya Hafid—Menteri Komunikasi dan Digital RI—dan suaminya, Noer Fajrieansyah. Film ini mengangkat perjuangan mereka dalam mendapatkan buah hati di tengah keberhasilan karier yang mereka raih. Disertai berbagai upaya medis, termasuk proses bayi tabung (IVF), dan pengalaman kehilangan akibat keguguran, film ini menyampaikan pesan kuat tentang harapan, keajaiban, dan kekuatan cinta dalam keluarga.


“Kami memberikan apresiasi kepada para pembuat film Lyora karena telah berani mengangkat isu yang selama ini jarang dibicarakan secara terbuka, seperti program bayi tabung dan tekanan emosional dalam rumah tangga. Ini adalah edukasi penting bagi masyarakat dan kader,” tambah Rajuini.


PW GP Ansor Kalbar berharap film-film seperti Lyora semakin banyak diproduksi, karena mampu menyampaikan nilai-nilai perjuangan dan keteladanan yang dapat menginspirasi generasi muda, khususnya di lingkungan kader Ansor dan Banser.


Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata bahwa gerakan pemuda seperti GP Ansor tidak hanya fokus pada kegiatan keorganisasian dan sosial-keagamaan, tetapi juga peduli pada aspek kemanusiaan dan penguatan karakter melalui budaya dan seni. (Tim liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini