Pontianak Jadi Tuan Rumah FESyar KTI 2025, Dorong Ekonomi Syariah di Kalbar
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Kota Pontianak akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2025 pada 29 Agustus – 1 September 2025. Mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Kawasan Timur Indonesia”, acara ini menghadirkan pameran UMKM se-KTI (22 provinsi), seminar, talkshow, training of trainer, business matching, beauty fair, green space, kompetisi, hingga tabligh akbar bersama Syekh Muhammad Jaber di Masjid Mujahidin.
FESyar KTI 2025 merupakan bagian dari Road to ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival), agenda tahunan Bank Indonesia yang menjadi festival ekonomi syariah terbesar di dunia. Ribuan pengunjung ditargetkan hadir, mulai dari pelaku UMKM, akademisi, hingga masyarakat umum, karena kegiatan ini bersifat inklusif dan universal.
Tiga Pilar Penguatan Ekonomi Syariah
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar menegaskan bahwa penyelenggaraan FESyar KTI 2025 di Pontianak menjadi momentum penting dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah di daerah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga pilar utama:
-
Penguatan Ekosistem Produk Halal
Melalui pameran UMKM, halal chef competition, modest fashion, halal beauty, hingga pariwisata ramah muslim, acara ini mempercepat sertifikasi halal, meningkatkan mutu produk, serta memperluas akses pasar produk halal Indonesia. -
Penguatan Keuangan Syariah
Forum business matching menghubungkan UMKM dengan lembaga keuangan syariah, serta membuka peluang ekspor produk halal. Edukasi Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) juga digencarkan dengan menghadirkan mitra strategis seperti BWI, BAZNAS, HIPMI Syariah, dan perbankan syariah. -
Peningkatan Literasi, Inklusi, dan Halal Lifestyle
FESyar KTI menghadirkan seminar, talkshow, hingga kompetisi konten yang melibatkan tokoh nasional seperti Adiwarman A Karim, Dhini Aminarti, Jenahara Nasution, Kalis Mardiasih, dan influencer lainnya. Acara ini sekaligus mendidik generasi muda tentang investasi syariah, digitalisasi keuangan, hingga gaya hidup halal.
Potensi Kalbar dan Dampak Ekonomi
Provinsi Kalimantan Barat memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah, terutama melalui sektor UMKM dan produk halal. Lebih dari 95% unit usaha di Kalbar adalah UMKM, mayoritas bergerak di bidang makanan, minuman, fesyen, dan kriya. Namun, masih banyak menghadapi kendala seperti sertifikasi halal, akses pembiayaan syariah, dan penetrasi pasar.
Dengan digelarnya FESyar KTI 2025 di Pontianak, Bank Indonesia bersama para mitra strategis berharap dapat:
-
memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah,
-
mengembangkan UMKM naik kelas,
-
meningkatkan sertifikasi halal,
-
serta menghidupkan perekonomian lokal termasuk pelaku UMKM sekitar lokasi acara.
Lebih dari sekadar festival tahunan, FESyar KTI 2025 diharapkan meninggalkan warisan berupa ekosistem ekonomi syariah yang tangguh, berdaya saing, dan inklusif. Agenda lanjutan pasca-festival meliputi pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal Aman Sehat), perluasan pembiayaan syariah, serta program literasi publik yang menyasar pesantren, milenial, dan pelaku usaha.
Dengan langkah berkelanjutan ini, Kalimantan Barat ditargetkan tumbuh menjadi salah satu pusat ekonomi syariah di Kawasan Timur Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai pusat halal dunia. (Tim Liputan)
Editor : Aan