Kuliah Umum Pascasarjana Untan Angkat Peran Sains, Inovasi dan Kolaborasi Multidisiplin untuk Pembangunan Berkelanjutan Kalbar

Editor: Redaksi author photo

Kuliah Umum Pascasarjana Untan Angkat Peran Sains, Inovasi dan Kolaborasi Multidisiplin untuk Pembangunan Berkelanjutan Kalbar
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)  – Program Pascasarjana Universitas Tanjungpura (Untan) menggelar Kuliah Umum dengan tema “Peran Sains, Inovasi, dan Kolaborasi Multidisiplin Ilmu untuk Pembangunan Berkelanjutan di Kalimantan Barat” yang berlangsung di Gedung Auditorium Untan, Sabtu (18/9/2025).


Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 800 peserta, terdiri dari mahasiswa baru program Pascasarjana dan mahasiswa semester dua. Selain mengikuti kuliah umum, peserta juga memperoleh sertifikat, tambahan ilmu bermanfaat, serta pembagian Kartu Tanda Mahasiswa berupa E-Money (KTM E-Money) dari PT. Bank Mandiri.


Ketua Panitia sekaligus Direktur Pascasarjana Untan, Dr. Nurmainah, S.Si., M.M., Apt., menyampaikan bahwa kuliah umum ini sangat penting terutama bagi mahasiswa baru. Menurutnya, kolaborasi antara Untan dan Pemerintah telah beberapa kali diwujudkan, seperti dalam penyusunan Peta Jalan Kependudukan bersama BKKBN Kalbar.


“Mahasiswa Pascasarjana Untan diharapkan mampu menjadi sosok yang memberikan masukan serta dedikasi tinggi untuk pembangunan di Kalbar. Melalui sains, inovasi, dan kolaborasi lintas ilmu, kita dapat mewujudkan Kalbar yang sejahtera dan berkelanjutan,” ujarnya.


Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kalbar, Christianus Lumano, menegaskan bahwa akademisi memiliki peran vital dalam mendukung pemerintah. Hasil penelitian para akademisi dapat menjadi basis data penyusunan kebijakan pembangunan daerah. 


Ia menambahkan, Kalbar saat ini memiliki luas wilayah 147.307 km² dengan 14 kabupaten/kota. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama tahun ini mencapai 5 persen year on year, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus meningkat, serta angka kemiskinan menunjukkan tren penurunan.


Sementara itu, Rektor Untan Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si. menekankan bahwa arah riset unggulan Untan difokuskan pada isu pangan, energi, dan sumber daya manusia yang relevan dengan kondisi Kalbar. Ia menambahkan pentingnya inovasi yang memadukan sains, teknologi, kearifan lokal, dan nilai kemanusiaan serta membangun ekosistem riset yang terintegrasi dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.


“Membangun Kalbar tak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi antara ilmuwan pertanian, insinyur, ahli lingkungan, ekonom, sosiolog, antropolog, dan berbagai bidang lainnya. Revolusi industri 4.0 dengan perkembangan AI, robotik, data science, IoT, hingga bioteknologi harus kita manfaatkan untuk mewujudkan green economy dan blue economy yang berkelanjutan,” ungkapnya.


Dari sisi nasional, Manager Pilar Pembangunan Lingkungan Sekretariat Nasional SDGs Kementerian PPN/Bappenas, Dr. Rachman Kurniawan, memaparkan bahwa tantangan pembangunan global semakin kompleks. Ia menekankan pentingnya kebijakan pro-lingkungan, adaptasi teknologi, dan penguatan konektivitas kawasan hijau menuju Indonesia Emas 2045.


“Pencapaian indikator SDGs Indonesia saat ini telah mencapai 61,4 persen atau 143 indikator on track. Implementasi SDGs menekankan kolaborasi multi pihak, pendanaan inovatif, serta integrasi ke dalam rencana pembangunan. Perguruan tinggi memiliki peran strategis melalui SDGs Center yang menginternalisasi SDGs ke dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi,” jelasnya.


Kuliah umum ini menegaskan bahwa peran akademisi, pemerintah, dan sektor swasta sangat penting dalam mendorong pembangunan Kalbar yang berkelanjutan melalui riset, inovasi, dan kolaborasi multidisiplin. (tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini