BMKG: Curah Hujan Rendah Masih Mendominasi Kalbar, Waspadai Kekeringan dan Hotspot

Editor: Redaksi author photo

BMKG: Curah Hujan Rendah Masih Mendominasi Kalbar, Waspadai Kekeringan dan Hotspot
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat merilis analisis dan prediksi iklim terbaru untuk wilayah Kalbar. Dalam laporan yang merangkum kondisi Dasarian III Juni 2025 dan prediksi Dasarian I Juli 2025, curah hujan di sebagian besar wilayah Kalbar masih tergolong rendah hingga menengah. (30/6/2025).


Dalam periode 21 hingga 30 Juni 2025, curah hujan di Kalbar tercatat berada pada kisaran 0 hingga 150 mm per dasarian. Namun, hujan tertinggi terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu, tepatnya di Kecamatan Pengkadan, dengan curah mencapai 212 mm per dasarian—masuk kategori sangat tinggi.


BMKG juga mencatat Hari Tanpa Hujan (HTH) terpanjang selama 10 hari di dua wilayah, yakni Kabupaten Kubu Raya (Teluk Pakedai) dan Kabupaten Mempawah (Sadaniang).


Sementara itu, prediksi untuk periode 1 hingga 10 Juli 2025 menunjukkan curah hujan di Kalbar akan tetap berada dalam kategori rendah hingga menengah (20–75 mm per dasarian). Fenomena global seperti ENSO, IOD, OLR, serta pergerakan angin diperkirakan menjadi penyebab utama turunnya curah hujan di wilayah ini.


Peluang Hujan dan Wilayah Terdampak

Beberapa wilayah diprediksi memiliki peluang signifikan mengalami curah hujan sangat rendah. Peluang curah hujan kurang dari 20 mm/dasarian mencapai lebih dari 40% di Sambas, Bengkayang, dan Kayong Utara. 


Sedangkan peluang curah hujan kurang dari 50 mm/dasarian diperkirakan lebih dari 80% di wilayah Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, Landak, Kubu Raya, Pontianak, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Sanggau, dan Melawi.


Untuk wilayah dengan potensi hujan lebih tinggi (≥50 mm), peluang di atas 50% hanya tercatat pada wilayah kecil seperti Kapuas Hulu bagian selatan, Sintang bagian selatan, dan Ketapang.

Banjir dan Risiko Kekeringan


Meskipun sebagian besar wilayah Kalbar diperkirakan tetap kering, beberapa daerah masih berpotensi mengalami banjir, terutama pada areal pertanaman padi yang berada di wilayah dengan curah hujan ≥50 mm. Daerah tersebut meliputi Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, Landak, Kubu Raya, Pontianak, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Sanggau, dan Melawi.


BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi kekeringan dan munculnya titik panas (hotspot), terutama di wilayah dengan peluang hujan sangat rendah. Wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus meliputi Sambas, Singkawang, Bengkayang, Mempawah, Landak, Kubu Raya, Pontianak, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Sanggau, dan Melawi.


Imbauan BMKG

BMKG mengimbau pemerintah daerah, petani, dan masyarakat umum agar melakukan langkah antisipatif terhadap kemungkinan kekeringan, potensi kebakaran hutan dan lahan, serta pengelolaan air yang lebih efisien di musim kering ini.


Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses situs resmi BMKG Kalbar di https://staklim-kalbar.bmkg.go.id. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini