Selimut Fusi: Kunci Menuju Masa Depan Energi Bersih

Editor: Redaksi author photo

Selimut Fusi: Kunci Menuju Masa Depan Energi Bersih

KALBARNEWS.CO.ID (AS)
Para ilmuwan di Laboratorium Nasional Idaho tengah mengembangkan lapisan khusus untuk reaktor fusi masa depan, yang disebut selimut fusi.


Komponen ini menjalankan beberapa tugas penting sekaligus: membantu memperoleh tritium dari litium, yang dibutuhkan reaktor untuk beroperasi, mengubah energi neutron menjadi panas untuk menghasilkan listrik, dan melindungi sistem internal reaktor dari kerusakan.


Pengembangan selimut ini merupakan langkah penting dalam memerangi perubahan iklim, karena energi fusi dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan untuk bahan bakar fosil dan membantu menyingkirkan limbah nuklir yang berbahaya.


Proyek ini dilaksanakan di bawah program Departemen Energi AS yang bertujuan menciptakan siklus produksi tertutup untuk bahan bakar fusi dalam sepuluh tahun ke depan. Untuk mempercepat penelitian mereka, para ilmuwan menggunakan fasilitas fisi nuklir yang ada di Laboratorium Nasional Idaho, yang membantu mengurangi biaya secara signifikan. Laboratorium Nasional Idaho telah dipilih oleh pemerintah AS di antara enam pusat penelitian terkemuka untuk mempelopori pengembangan teknologi fusi.


Tidak seperti fisi nuklir, fusi hampir tidak menghasilkan limbah radioaktif yang berumur panjang, sehingga menawarkan prospek pasokan energi yang aman dan berkelanjutan. Keunggulan energi fusi meliputi cadangan bahan bakar yang terjangkau, tidak ada limbah yang berumur panjang, dan dampak lingkungan yang minimal. 


Di antara kelemahan terbesarnya adalah tingginya biaya pengembangan awal dan kesulitan teknologi yang terkait dengan pembatasan plasma.


Di masa depan, pembangkit listrik fusi akan mampu mengurangi emisi karbon dioksida secara signifikan dan menyediakan pasokan energi yang stabil, terutama jika dikombinasikan dengan sistem energi cerdas. 


Pejabat AS mengakui bahwa keberhasilan pengembangan dan penerapan selimut fusi sangat bergantung pada kerja sama internasional yang efektif yang menggabungkan sumber daya dan potensi ilmiah berbagai negara. (Tim Liputan)

Editor : aan

Share:
Komentar

Berita Terkini