LOCCON 14.0: Membangun Kepemimpinan, Kolaborasi, dan Kebersamaan di AIESEC in Untan
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - AIESEC in Untan baru-baru ini sukses menyelenggarakan Local Conference 14.0 atau biasa disebut dengan LOCCON 14.0, merupakan sebuah konferensi tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas anggotanya melalui serangkaian sesi intensif yang dirancang untuk mengasah keterampilan pribadi dan profesional.
Acara ini telah menjadi acara akhir tahun sekaligus juga menjadi platform bagi para anggota untuk berbagi pengalaman, mempererat kolaborasi, serta saling menginspirasi agar terus berinovasi dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai kepemimpinan AIESEC serta juga melibatkan calon anggota baru AIESEC in Untan untuk periode yang akan datang.
LOCCON 14.0 dilaksanakan selama tiga hari penuh di Gedung BPSDM Provinsi Kalimantan Barat yang berlokasi di Jalan M. Sohor, Pontianak. Acara ini juga telah menghadirkan berbagai aktivitas yang memperdalam pemahaman tentang organisasi, mengasah kemampuan kepemimpinan, dan memperkuat ikatan antar anggota tetap dan calon anggota baru AIESEC in Untan.
Hari pertama tepatnya hari Jumat tanggal 13 Desember 2024 menjadi hari dimulainya LOCCON 14.0, kegiatan ini dimulai dengan penyambutan para peserta disertai dengan perkenalan para panitia dibalik terlaksanakannya LOCCON 14.0 ini, kemudian juga disampaikan nya kata sambutan yang meriah kepada para peserta yang telah menghadiri konferensi ini oleh Desty Prislinata selaku Ketua Organisasi AIESEC in Untan.
Selanjutnya Ketua Konferensi yaitu Adinda Yudiatmira juga menyampaikan objektif dari kegiatan ini menjadi 2 yaitu “Sense of Pride” dimana dengan adanya kegiatan ini diharapkan anggota tetap AIESEC in Untan dapat merefleksikan pencapaian dan pertumbuhan mereka di AIESEC, menghidupkan kembali kebanggaan atas kontribusi mereka dan memotivasi mereka untuk membawa semangat ini ke dalam usaha-usaha untuk mencapai mimpi mereka di masa depan.
Kemudian yang kedua adalah “Sense of Purpose” dimana diharapkan para calon anggota baru AIESEC in Untan dapat memahami visi, misi, dan nilai-nilai AIESEC agar dapat terhubung secara emosional dan melihat dampak yang berarti dari peran mereka.
Pola pikir ini menumbuhkan rasa memiliki komunitas global yang didedikasikan untuk pengembangan generasi muda. Pada LOCCON 14.0 ini juga turut menghadirkan tamu yang istimewa yaitu Tomy Satria Kurniawan selaku Chair pada kegiatan ini yang merupakan MCVP of PD AIESEC in Indonesia 23.24, beliau juga menyampaikan latar belakang perjalanan nya selama menjadi anggota AIESEC hingga bisa sejauh ini serta membangun sesi yang interaktif dengan para peserta yang hadir.
Hari pertama LOCCON 14.0 terdiri dari tiga sesi utama. Sesi pertama, "The Graventure Begins Here" dibawakan oleh Desty Prislinata, Ketua AIESEC in Untan, yang menceritakan sejarah pembentukan AIESEC setelah Perang Dunia II dan pentingnya pemahaman lintas budaya untuk perdamaian.
Desty Prislinata juga menjelaskan konsep The AIESEC Way dan Golden Circle yang mencakup tujuan, target, cara kerja, dan produk AIESEC untuk pemuda. Sesi kedua, "A2025 Final Treasure" oleh Soraya Nabila Auliyah, LCVP Member Experience Program AIESEC in Untan 24.25, membahas arah strategis AIESEC melalui A2025 yang berfokus pada evolusi sistem keuangan, pengembangan sumber daya manusia, dan pemberdayaan pemimpin muda dengan definisi dan pengukuran kepemimpinan serta pengembangan kemitraan yang terarah.
Kemudian sesi ketiga, "Our Journey Map" dibawakan oleh Zhakia Putri Amanda selaku LCVP Business Development 24.25 dan Kenia Khansa Kenang selaku LCVP Marketing 24.25, yang memberikan pandangan tentang isu-isu Indonesia serta aksi-aksi yang telah dilakukan AIESEC.
Mereka menyoroti program-program seperti EduStanding untuk pelestarian lingkungan, AIESEC Future Leaders untuk pengembangan karier, dan berbagai inisiatif lainnya yang mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan pemuda di Indonesia khususnya di Kalimantan Barat ini.
Sabtu, 14 Desember 2024 merupakan hari kedua dari terlaksananya LOCCON 14.0, hari kedua ini juga tidak kalah serunya dengan hari pertama. Pada hari kedua terdapat beberapa sesi antara lain “Not What You Seem” yang dibawakan oleh Astini Shidqiyah selaku LCVP Outgoing Global Talent 24.25, yang menyebutkan beberapa tantangan untuk dihadapi selama ia melanjutkan perjalanannya di AIESEC sebagai LCVP, seperti memulai kembali Program Global Volunteer di awal tahun, perencanaan, pengembangan kapasitas, kebingungan dan masih banyak lagi. “Pada titik tertentu saya merasa ada terlalu banyak hal yang harus dikerjakan.
Banyak waktu yang kami habiskan untuk menanyakan kembali alasan tersebut. Banyak waktu yang kami habiskan untuk mencari cara baru. Kepemimpinan bukanlah tentang memikul beban sendirian, melainkan tentang mendistribusikannya dengan tujuan dan kepercayaan. Terkadang kita menyadarinya, namun tidak tahu bagaimana cara memulainya dan memperbaikinya” ungkapnya dalam sesi tersebut.
Hari kedua dilanjutkan dengan sesi “Mabel’s Guide to Synergize” yang akan membahas semua departemen yang ada di AIESEC in Untan dan bagaimana keterkaitan serta sinergi yang ada antar departemen tersebut. Sinergi antar departemen ini digunakan untuk membangun pondasi kita yang dianalogikan sebagai sebuah rumah yang terdiri dari beberapa orang, yaitu 8 departemen yang ada di AIESEC Untan.
Di dalam departemen ini terdapat istilah back office dan front office. Back office adalah operasional internal organisasi yang lebih bersifat administratif dan pendukung. Sedangkan front office adalah bagian dari organisasi yang secara langsung memonitor dan memberikan produk inti dari AIESEC.
Hari terakhir LOCCON 14.0, Minggu, 15 Desember 2024, dimulai dengan sesi "Behind The Tak Koendjoeng Binasa" yang dipandu oleh Desty Prislinata. Ia kembali menjelaskan A2025, memperkenalkan Ketua Organisasi AIESEC in Untan dari 2013 hingga sekarang, serta menggarisbawahi pentingnya pemahaman lintas budaya untuk perdamaian. "Kuasai masa kini, bentuk masa depan, dan jadilah pemimpin perubahan," tegasnya.
Sesi selanjutnya diisi dengan berbagai pengalaman oleh para ketua divisi. Haya Inayah Khaulah, LCVP Finance, Governance, and Legality 24.25, mengungkapkan tantangan besar yang dihadapinya selama perjalanan di AIESEC, mengingatkan peserta untuk siap menghadapi tantangan dan tidak hanya fokus pada hasil.
"Siapkah kalian menjadi AIESECers?" ujarnya. Maria Olga Bapage, yang akan menjadi Ketua Organisasi AIESEC in Untan di tahun berikutnya, membawakan sesi "Own The Potential" yang menggambarkan visi dan misinya untuk periode kepemimpinan berikutnya. Ia menegaskan perlunya kerja sama para anggota untuk meraih mimpi bersama.
Kegiatan ini ditutup dengan closing plenary oleh Tomy Satria yang menekankan pentingnya kepemimpinan melalui teladan dan tindakan. Ia juga menceritakan perjalanan LCEB, mulai dari tahap pengajuan permohonan hingga proses belajar yang berkelanjutan dalam organisasi hingga berani untuk mengambil peran yang lebih tinggi dalam berorganisasi. (Tim Liputan)
Editor : Aan