![]()  | 
| Foto Donald Trump: (Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER) | 
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Gini, wak, jadi ceritanya Trump lagi kampanye di
Pennsylvania. Lagi asyik-asyiknya pidato, tiba-tiba ada suara pop, pop,
pop—bukan petasan ya, tapi peluru! Salah satu peluru nyasar ke telinganya
sampai berdarah. Pelakunya, sebagai pemuda 20 tahun dari Partai Republik
(partainya Trump juga lho!), langsung dilumpuhkan di tempat. FBI bilang ini
percobaan pembunuhan. Tapi ya, spekulasi tetap beredar: settingan bukan nih?
Nah, terus ada yang bilang,
mungkin aja ini strategi rahasia Trump biar keliatan kayak korban yang heroik.
Tapi kayaknya FBI nggak mau ketinggalan, mereka buru-buru klarifikasi, “Beneran
ini percobaan pembunuhan, nggak ada settingan-settinganan!”
Para pendukung Trump yang setia
malah makin ngefans, bilangnya, “Wah, Trump bener-bener pahlawan!”
Elektabilitasnya pun langsung naik! 
Ngomong-ngomong soal senjata, ini
malah bikin debat makin seru. Di Amerika, 40% orang setuju pegang senjata,
sisanya 60% nggak setuju, tapi dari 60% yang nggak setuju, setengahnya malah
kepikiran, "Hmm, kayaknya gue butuh senjata juga deh suatu saat." 
Kalau kita lihat film-film koboy,
penggunaan senjata di sana sudah kayak tradisi turun-temurun. Polisi aja sampai
bingung kalau mau ngegeledah rumah orang, takut ditembak balik! 
Terlepas dari ini semua, kejadian
penembakan ini justru kayak "blessing in disguise" buat Trump. Lihat
aja, abis kejadian, popularitasnya naik drastis. Trump masuk rumah sakit
sebentar, terus keluar dengan senyum lebar sambil bilang, "I'm still here,
baby!"
Jadi kesimpulannya, insiden ini, walaupun nyeremin, ternyata bikin Trump makin populer. Sekarang tinggal kita tunggu, apakah kejadian ini bakal berpengaruh besar di Pilpres Amerika Serikat nanti. Bakalan seru nih liat gimana Trump ngolah cerita ini buat naikin elektabilitasnya lagi. Stay tuned sambil seruput kopi Gayo Aceh, kebetulan dikirimin teman. #camanewak.
Penulis
: Rosadi Jamani
