BNN RI Gencarkan IBM Melalui Bimbingan Kompetensi Teknis Agen Pemulihan

Editor: Redaksi author photo

  BNN RI Gencarkan IBM Melalui Bimbingan Kompetensi Teknis Agen Pemulihan

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA)
- Penurunan angka prevalensi penyalahguna narkotika tidak membuat Badan Narkotika Nasional (BNN) berpuas diri dan melemah dalam upaya menyelamatkan bangsa dari ancaman bahaya narkotika. Sebaliknya, BNN justru semakin mengoptimalkan kinerja dalam berbagai upaya melalui program-program yang telah disusun.


Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) misalnya, salah satu program prioritas nasional yang saat ini terus digencarkan oleh Deputi Bidang Rehabilitasi BNN. Setelah beberapa waktu lalu melaksanakan pelatihan kompetensi teknis kepada para pendamping agen pemulihan unit IBM, Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah (PLRIP) Deputi Bidang Rehabilitasi BNN kembali melaksanakan kegiatan serupa kepada 75 pendamping agen pemulihan lainnya yang belum mendapatkan pelatihan, di Swiss-Belhotel, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Senin (1/4/2024).


Kegiatan yang akan berlangsung hingga 4 April 2024 tersebut berisi tentang berbagai materi pengetahuan yang dibutuhkan para pendamping agen pemulihan untuk dapat memberikan pendampingan dalam pelaksanaan IBM di lapangan. Beberapa materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut di antaranya langkah-langkah dalam pembentukan IBM, pemetaan wilayah oleh agen pemulihan, pelaksanaan IBM yang efektif, dan lain sebagainya.


Direktur PLRIP Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, dr. Bina Ampera Bukit, M.Kes., saat membuka pelatihan menyampaikan pentingnya memahami tujuan, sasaran, serta posisi IBM dalam program rehabilitasi dan Desa Bersinar (bersih narkoba) bagi para pendamping agen pemulihan.


"Para pendamping agen pemulihan harus memahami IBM untuk nantinya dapat melaksanakan bimbingan teknis di wilayah masing-masing dan memberikan pelatihan kepada agen pemulihan," ujar Direktur PLRIP. 


Ia juga menekankan kepada para peserta bahwa kunci IBM adalah program ini dirancang dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat sesuai dengan kearifan lokal. Oleh karenanya, pembentukan agen pemulihan di setiap daerah dapat berbeda-beda disesuaikan dengan kearifan lokal wilayah masing-masing.(Tim Liputan)

Editor : Aan


Share:
Komentar

Berita Terkini