Sukron: Pelaksanaan PKL PKC PMII Kalbar Tidak Mengindahkan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Editor: Redaksi author photo
Pelaksanaan PKL PKC PMII Kalbar Yang Tanpa Dihadiri Instruktur PB PMII

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Pada tanggal 22 Desember 2023 tepatnya di Kota Singkawang Pegurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Kalimantan Barat telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) namun tanpa melibatkan Tim Instruktur PKL dari Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII).

 

Hal ini merupakan hal yang aneh dan dianggap melanggar aturan karena tidak mengindahkan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Hal itu disampaikan Ketua PC PMII Kubu Raya, Achmad Sukron melalui siaran persnya pada hari Senin (25 Desember 2023).

 

Achmad Sukron mengatakan bahwa kegiatan PKL pada dasarnya bertujuan mematangkan kapasitas kader dalam pengetahuan, memiliki kecakapan metodologi pemikiran dan analitis, sikap dan perilaku organisasi, serta memiliki kualitas kepemimpinan dan kemampuan dalam merancang perencanaan pengembangan strategis organisasi PMII dalam jangka pendek dan jangka panjang.

 

Kegiatan yang sakral dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini dinodai oleh beberapa pihak yang berada di PKC PMII Kalbar.

 

Hal tersebut tidak sesuai dengan Hasil Muspimnas Tulungagung BAB V tentang Unsur Pelatihan PKL Pasal 14 Tentang Instruktur PKL Ayat 1 yang menyatakan bahwa “Instruktur PKL adalah kader yang telah mengikuti Pelatihan Instruktur Nasional (PIN), dinilai memiliki pengetahuan cukup atas materi-materi PKL, mendapat penugasan dari PB PMII melalui Bidang Kaderisasi Nasional, tegasnya.

 

Ketua PC PMII Kubu Raya ini menyampaikan bahwa kaderisasi formal selevel PKL merupakan salah satu cara untuk mengasah kemampuan kader untuk jenjang selanjutnya, hal ini tentu menjadi acuan bagi kader dalam menanamkan nilai-nilai leadership yang berkualitas dan teruji dalam rangka melanjutkan estafet kaderisasi dan kepemimpinan yang inovatif dengan tanpa melanggar aturan yang berlaku.

 

“Kegiatan PKL ini salah satu upaya untuk menciptakan kader yang bisa meneruskan kaderisasi dan kepemimpinan di PMII. Kita harus tetap menjaga ritme kaderisasi ini dengan mengikuti aturan yang telah disepakati bersama melalui Muspimnas,ujar Sukron lagi.

 

Semakin miris dan sangat sayangkan PKC dan panitia seolah bermain-main dengan administrasi PMII, selain itu PKC yang harusnya menjadi fasilitator dalam proses kaderisasi yang sakral, menjadi lembaga yang mampu mengakomodir cabang-cabang yang ada bukan malah menjadi lembaga yang menginisiasi munculnya konflik baru.

 

Sikap PKC yang seolah menganggap biasa persoalan administrasi bisa dilihat dari beberapa peserta yang berasal dari Cabang Kubu Raya dan Mempawah bisa mengikuti PKL tanpa mendapat surat delegasi dari cabang asal.

 

“Miris melihat kondisi PMII Kalbar hari ini, konflik kepengurusan yang berlarut-larut seolah dibiarkan, pengabaian terhadap konstitusi PMII, hingga puncaknya pelaksanaan PKL tanpa restu dan tanpa kehadiran Tim Kaderisasi dari PB PMII,pungkas Sukron. (tim liputan).

 

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini