Arab Saudi Bisa Meningkatkan Kapasitas Produksi Minyaknya Sebesar 1,8 Juta Barel Per Hari
KALBARNEWS.CO.ID (ARAB SAUDI) - Arab Saudi dapat meningkatkan kapasitas
produksi minyaknya sedikit lebih dari 1,8 juta barel per hari (bph), menurut
data dari Badan Informasi Energi AS (EIA). Peningkatan ini dapat dicapai
melalui modernisasi produksi di ladang minyak yang terletak di Teluk Persia
dekat pantai timur Arab Saudi.
Ini mengacu pada empat ladang yang volume produksi maksimumnya saat ini mencapai 2,75 juta barel per hari. Ladang terbesar adalah Safaniya, yang kapasitasnya diperkirakan akan meningkat dari 1,2 juta barel per hari menjadi 1,9 juta barel per hari pada tahun 2027.
Peningkatan kapasitas yang signifikan juga diperkirakan akan terjadi di Berri (dari 250.000 barel per hari menjadi 500.000 barel per hari), Ladang Marjan (dari 500.000 barel per hari menjadi 800.000 barel per hari) dan Zuluf (dari 800.000 barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari), yang akan menyelesaikan modernisasinya pada tahun 2025–2026.
Hasilnya, total kapasitas ladang-ladang tersebut akan mencapai 4,6 juta barel per hari, yang setara dengan volume produksi minyak di Irak, produsen minyak terbesar kedua di antara negara-negara OPEC.
Perluasan kapasitas diperkirakan akan menyebabkan peningkatan ekspor minyak (tergantung pada pelonggaran persyaratan kesepakatan OPEC+), termasuk melalui langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi bahan baku di pasar domestik.
Produksi minyak (tidak termasuk kondensat) di Arab Saudi berjumlah 10,4 juta barel per hari pada tahun 2022, dengan permintaan domestik sebesar 3,6 juta barel per hari. Salah satu industri yang mengkonsumsi bahan baku ini adalah industri ketenagalistrikan.
Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang menggunakan produk minyak
bumi dan minyak untuk menghasilkan listrik. Menurut EIA, rata-rata volume
pembakaran minyak harian di pembangkit listrik Arab Saudi adalah 486.000 barel
per hari pada tahun 2022, dengan pembakaran bahan bakar minyak sebesar 608.000
barel per hari.
Untuk mengurangi penggunaan minyak dan produk minyak bumi di sektor ketenagalistrikan, Arab Saudi memperluas kapasitas energi terbarukannya: pada tahun 2020, negara tersebut mulai membangun 12 pembangkit listrik tenaga surya dengan total kapasitas 4,5 gigawatt (GW) dan satu lagi pembangkit listrik tenaga angin. pembangkit listrik berkapasitas 400 megawatt (MW).
Pada tahun 2022, sembilan proyek energi terbarukan lagi dengan total kapasitas 9,9 GW diumumkan. Implementasi proyek-proyek ini akan meningkatkan kapasitas fasilitas energi terbarukan dari saat ini 0,4 GW menjadi hampir 15 GW, dengan porsi energi terbarukan dalam bauran energi meningkat dari kurang dari 1% menjadi lebih dari 10%, dengan mempertimbangkan ketergantungan pada energi terbarukan. energi terbarukan pada kondisi cuaca. (Tim Liputan)
Editor : Aan