Kepesertaan Akseptor MOW di Bengkayang Tinggi

Editor: Redaksi author photo

 Kepesertaan Akseptor MOW di Bengkayang Tinggi
KALBARNEWS.CO.ID (BENGKAYANG) - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang di tahun ini menarget 27 akseptor MKJP MOW. Hingga kini total sudah 25 akseptor  MOW. Menyisakan dua target MOW, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Bengkayang Slamet Adisusanto optimis bisa mencapai target itu.


“Kegiatan pelayanan KB MOW ini sudah direncanakan dan diajukan anggarannya pada tahun lalu. Di tahun ini, kami anggarkan untuk kegiatannya, dengan target 27 akseptor MOW,” ujar Slamet, Senin (19 September 2023).


Di Kabupaten Bengkayang sendiri terdapat 17 kecamatan. Target dia, dari 17 kecamatan ini teman-teman PKB/PLKB bisa mendapatkan calon akseptor minimal satu orang. Tetapi kondisi di lapangan tak semua bisa mendapatkan calon akseptor MOW.


Meski begitu, beberapa kecamatan justru mampu mendapatkan calon akseptor lebih dari dua orang. Seperti hari ini terdapat lima orang calon akseptor yang bakal dilayani MOW. “Sebenarnya ini tujuh orang calon MOW, tapi untuk dua orang ini berhalangan hadir karena anaknya tidak bisa ditinggal,” katanya.


Ke lima orang calon akseptor ini berasal dari Kecamatan Samalantan. Lumayan jauh dari tempatnya ke Bengkayang ini. Dengan demikian total sudah 25 orang akseptor yang memasang MOW. Sisa dua orang untuk mencapaikan target, iapun optimis target ini bisa tercapai di tahun ini.


Dalam upaya mensosialisasikan MKJP jenis MOW, banyak cara dilakukan teman PKB/PLKB. Pastinya sosialisasi dan pemberian edukasi gencar dilakukan.


“Teman-teman bidan juga melakukan berbagai macam pendekatan dalam upaya mengajak akseptor untuk memasang MKJP jenis MOW. Disitu dijelaskan kelebihan MOW,” kata Penata Kependudukan KB Ahli Muda pada Bidang Pengendalian Penduduk dan KB, Rosana.


Teman-teman PKB/PLKB melakukan edukasi langsung kemasyarakat. Biasanya saat kegiatan posyandu langsung dilakukan sosialisasinya, kemudian di kinik bidan. Setelah masyarakat paham tentang MOW, barulah dilakukan skrining oleh bidan. Kemudian saat semua sudah sesuai prosedsur, barulah pasien dibawa ke RS untuk dilakukan MOW.


PLKB Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang Ivana menuturkan, trik untuk mengajak masyarakat untuk memasang MOW yang dilakukannya sama seperti teman-teman PLKB lainnya. “Ketika pakai MOW, akseptor tak perlu lagi minum pil dan suntik. Ini aman, apalagi bagi ibu yang tidak mau melahirkan lagi bisa MOW karena steril. Untuk proses juga tak lama 30 menitan,” katanya.


Santi (38) salah satu akseptor mengatakan, pemasangan MOW dilakukannya, karena memang tidak ingin melahirkan. Saat ini anaknya sudah tiga paling tua 18 tahun, nomor dua 14 tahun dan nomor tiga 6 tahun. Ia sendiri dari Kecamatan Samalantan. Dari rumah turun jam enam pagi dan sampai ke sini sekitaran pukul sembilan. (Tim LIputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini