Kejar Ketertinggalan Serapan BOKB

Editor: Redaksi author photo

 Kejar Ketertinggalan Serapan BOKB
KALBARNEWS.CO.ID (SINGKAWANG) - Pj. Wali Kota Singkawang Sumastro akan mengejar ketertinggalan penggunaan anggaran Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) di tahun ini. Agar serapannya bisa maksimal, iapun bakal mencari kendala yang dihadapi teman-teman pengelola BOKB ini di lapangan.

“Dari sisi program, pengelolaan BOKB sangat penting untuk ditindaklnjuti. Apalagi sekarang sudah masuk triwulan dua. Jangan disia-siakan waktunya. Karena program ini sangat bersentuhan dengan masyarakat, terutama dalam penguatan ketahanan keluarga sekaligus mengatasi stunting di Kota Singkawang,” ungkap Sumastro usai pertemuan bersama Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan Latbang BKKBN, Kaper BKKBN Provinsi Kalbar, Senin (29 Mei 2023).

Dari hasil diskusinya, Kaper BKKBN Kalbar memberi atensi supaya penggunaan BOKB di Singkawang digenjot. Iapun menyadari, terdapat keterlambatan dalam penggunaan BOKB ini. Dari penjelasan yang ia dengar dari perwakilan Dinas Kesehatan dan KB, terdapat salah tafsir dalam pelaporan penggunaan anggaran.

Mengenai hal tersebut, langsung ia tindaklanjuti untuk mencari letak kesalahannya. Sebab jika tidak dicari masalahnya, persoalan ini akan berpengaruh pada serapan BOKB di Singkawang. “Saya sudah minta ini diselesaikan. Akan saya kejar terus ini.” tegasnya.

Bicara soal stunting di Kota Singkawang, diakui dia hasil SSGI Kalbar pada tahun lalu, terdapat kenaikan sedikit. Baginya, persoalan stunting memang harus diturunkan. Sebab masalah stunting merupakan masalah kemanusiaan. Bahkan satu kasus saja stunting tidak boleh. Sehingga dalam penanganannya menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah saja.  

Masyarakat dimintanya mempersiapkan keturunan dengan baik. Bukan hanya reproduksi suka-suka. Ia pribadi ketika menemukan kasus stunting paling utama disorot adalah prilaku orang tuanya. Jika orang tuanya merokok dan ibunya miliki kebiasaan negatif bagaimana mau memberikan makanan dengan asupan gizi yang baik. “Bagi orang tua berperilakulah yang baik. Ketika mendapat rezeki untuk kesejahteraan keluarganya. Bukan berprilaku menyimpang. Itu yang selalu saya arahkan,” tegasnya.

Di tempat sama  Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan (Latbang) BKKBN, Muhammad Rizal Martua Damanik memiliki kesamaan pandangan mengenai pentingnya penanganan dan percepatan stunting secara nasional dan khususnya di Kota Singkawang ini.

Jika dilihat potensi alam. Singkawang memiliki sumber pangan yang melimpah. Namun persoalan stunting bukan hanya masalah kurang gizi. Namun masalah prilaku hidup sehat perlu terus dilakukan sosialisasi. “Saya harap dari diskusi ini bisa membuat percepatan penurunan stunting di Singkawang semakin turun,” tandasnya.(Tim liputan)

Editan : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini