KALBARNEWS.CO.ID (ATLANTA) -- Habitat for
Humanity dan mitra kami di seluruh dunia hari ini meluncurkan kampanye lima
tahun, yang diberi nama Home
Equals, yang mencari
perubahan kebijakan di tingkat lokal, nasional, dan global guna meningkatkan
akses ke perumahan yang memadai di permukiman informal. (15 Mei 2023).Habitat For Humanity Meluncurkan Kampanye Home Equals
Lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia tinggal di daerah
kumuh serta permukiman informal lainnya, dan angka itu terus meningkat.
Komunitas ini memiliki akses yang sangat terbatas ke layanan dasar seperti air
bersih, sanitasi, dan listrik. Orang-orang yang tinggal di permukiman informal
kekurangan lahan dan hak milik, sering kali takut diusir. Mereka menghadapi
ancaman yang semakin parah dari perubahan iklim, termasuk kekeringan dan
banjir.
"Ketika
datang ke tempat-tempat yang kami sebut rumah, orang-orang yang tinggal di
permukiman informal sama sekali tidak diperlakukan dengan setara,"
ujar Jonathan Reckford, Presiden dan CEO Habitat for Humanity
International. "Dengan mengadvokasi perubahan kebijakan, mitra kami dalam
kampanye Home Equals akan meningkatkan akses ke perumahan yang memadai serta
mendukung solusi inovatif yang berasal dari warga permukiman informal itu
sendiri. Bergabunglah dengan kami dalam menciptakan dunia yang lebih adil.
Karena rumah sama dengan kesehatan. Rumah sama dengan keselamatan dan keamanan.
Dan rumah sama dengan kesempatan untuk masa depan yang lebih baik."
Di
tingkat global, Habitat for Humanity meminta negara-negara anggota G7 —
sekelompok negara industri terkemuka akan bertemu akhir pekan ini
di Hiroshima, Jepang — untuk mengakui perumahan sebagai faktor pengaruh
penting bagi kemajuan pembangunan serta berkomitmen terhadap penanganan
kebutuhan perumahan di permukiman informal sebagai cara guna memajukan
prioritas pembangunan internasional di berbagai daerah seperti pertumbuhan
ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Hasil
pembangunan ekonomi dan manusia dari peningkatan perumahan dalam skala besar di
permukiman informal akan bersifat substansial, demikian menurut laporan yang
dirilis hari ini dalam mendukung kampanye Home Equals. Laporan yang baru pertama kalinya diterbitkan dari
Habitat for Humanity dan mitra riset kami, International Institute for
Environment and Development, atau IIED, itu memodelkan manfaat yang akan
direalisasikan – dalam hal produksi ekonomi, pendapatan, kesehatan, serta
pendidikan — dari perbaikan perumahan itu.
Laporan
tersebut menemukan bahwa PDB dan pendapatan per kapita akan meningkat sebesar
10,5% di beberapa negara serta lebih dari 730,000 jiwa akan diselamatkan setiap
tahunnya secara global — lebih dari jumlah kematian yang akan dicegah setiap
tahunnya oleh pemberantasan malaria. Sebanyak 41,6 juta anak-anak tambahan akan
terdaftar di sekolah, demikian menurut pemodelan tersebut. Itu artinya satu
dari setiap enam anak yang tidak bersekolah di dunia.
"Memastikan
bahwa orang-orang yang tinggal di permukiman informal memiliki akses ke
perumahan yang memadai bukan sekadar hal yang tepat untuk dilakukan,"
ucap Jonathan Reckford. "Itu merupakan hal yang cerdas untuk
dilakukan."
Alexandre
Apsan Frediani, seorang periset di IIED dan salah satu penulis laporan
tersebut, mengatakan: "Temuan kami menunjukkan manfaat besar bagi
kesehatan, pendidikan, dan pendapatan masyarakat ketika Anda memastikan mereka
tinggal dalam kondisi perumahan yang sesuai, memiliki akses ke layanan dasar
seperti sistem air mengalir dan pembuangan limbah, serta bebas dari ancaman
pengusiran atau pelecehan." Dan, hasil yang dimodelkan dalam laporan
tersebut kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah. Meskipun
peneliti tidak dapat mengukurnya, buktinya jelas bahwa sistem lingkungan,
politik, dan perawatan meningkat di seluruh masyarakat bila orang-orang di
permukiman informal mendapatkan akses ke perumahan yang lebih baik, yang
mengarah menuju kemajuan baik di dalam maupun di luar permukiman tersebut,
demikian ujar Alexandre Apsan Frediani. "Ada efek luapan," ujarnya,
"karena ketika orang-orang di pemukiman informal menjadi lebih baik,
semua orang menjadi lebih baik."
Kampanye Home Equals sudah berlangsung pada lebih dari 35 negara di seluruh dunia. Di Brasil, Habitat for Humanity dan mitra kami bekerja sama dengan pemerintahan baru pada program pembangunan perumahan serta perkotaan guna memastikan penduduk permukiman informal memiliki akses ke layanan dasar seperti air dan sanitasi. Habitat for Humanity Malawi menyerukan pengesahan RUU Manajemen Risiko Bencana untuk memastikan rumah-rumah di negara itu tahan terhadap bencana dalam menghadapi perubahan iklim.
Di Vietnam, kami
bekerja sama dengan mitra setempat di bidang solusi kebijakan berkelanjutan
yang akan memungkinkan pengungsi Vietnam yang kembali dari Kamboja
memiliki rumah yang aman. Dan di Makedonia Utara, Habitat bermitra dengan
komunitas-komunitas Roma guna memastikan bahwa mereka memiliki suara
dalam pengambilan keputusan tingkat nasional dan kota. (Tim Liputan).
Editor : Aan