Indonesia Teratas Dunia Dalam Menelusuri “Hoaks” Selama 2023

Editor: Redaksi author photo

Indonesia Teratas Dunia Dalam Menelusuri “Hoaks” Selama 2023
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Jakarta, 31 Maret 2023 - Untuk menyambut Hari Cek Fakta Internasional yang jatuh pada tanggal 2 April mendatang, kami mengambil beberapa data tren yang mungkin mengejutkan bagi Anda terkait topik tersebut. Sejauh ini, Indonesia adalah negara teratas di dunia dalam menelusuri “hoaks” selama tahun 2023, dengan mengecualikan daerah yang mencatatkan volume penelusuran sangat rendah. Jumat (31 Maret 2023).

Selain itu, minat penelusuran tentang disinformasi mencapai angka tertinggi sepanjang masa pada tahun 2022, sedangkan minat penelusuran tentang misinformasi meningkat 90% antara tahun 2021 hingga 2022, dan minat penelusuran tentang scam mencapai angka tertinggi sepanjang masa di Indonesia pada tahun 2021.

Melawan misinformasi melalui produk, program, dan kemitraan Misinformasi tentu bertentangan dengan misi kami dan segala hal yang ingin dicapai Google serta produk-produknya. Untuk itu, kami berinvestasi besar dalam perlawanan terhadap upaya apa pun yang bertujuan menipu, merugikan, atau memanfaatkan pengguna.

Kami juga bekerja untuk meminimalkan penyebaran informasi bermutu rendah di layanan kami. Solusinya jelas tidak sederhana, jadi kami menggunakan pendekatan multi-aspek untuk mengatasi seperangkat masalah ini pada produk dan layanan kami.

Kami menaikkan peringkat berita yang kredibel dan berkualitas dalam hasil penelusuran, sehingga pengguna akan terpapar pada sumber yang sudah mapan dan memiliki reputasi. Cari tahu selengkapnya tentang cara kami melakukan ini di situs How Search Works dan How YouTube Works.

Menghalau pihak tak bertanggung jawab dan melindungi pengguna Kami memiliki berbagai kebijakan internal yang melarang perilaku buruk saat online, yang meliputi hal-hal seperti pernyataan menyesatkan, peniruan identitas, atau disinformasi kesehatan. Lebih lanjut lagi, kami menegakkan semua kebijakan ini secara proaktif.

Kami rutin menerbitkan laporan yang menguraikan bagaimana kami menegakkan kebijakan ini atau meninjau konten yang dilaporkan melanggar hukum setempat. Laporan Transparansi Penegakan Pedoman Komunitas YouTube menjelaskan tindakan yang kami ambil di YouTube per kuartal. Di Indonesia, antara Januari hingga September 2022, kami juga telah menghapus lebih dari 1,2 juta video.

Dalam laporan Keamanan Iklan tahunan yang baru kami rilis, kami menjabarkan tindakan yang kami ambil untuk melindungi integritas produk periklanan kami. Pada tahun 2022, kami memblokir atau menghapus lebih dari 5,2 miliar iklan di seluruh dunia karena melanggar kebijakan kami. Angka tersebut sama dengan 9.000 iklan per menit.

Memberdayakan pengguna dengan konteks dan literasi media Kami bermitra dengan pakar literasi media untuk merancang workshop yang dapat mengasah kemampuan mendeteksi disinformasi. Kami pun telah membuat alat pemberian masukan untuk membantu pengguna melaporkan konten yang mungkin melanggar kebijakan kami. YouTube juga meluncurkan program literasi media “Pause Dulu” di Indonesia pada akhir tahun 2022.

Google.org, lengan filantropi Google, mendukung berbagai program literasi media di tanah air. Salah satu program yang populer, yaitu Tular Nalar, telah melatih 1.400 dosen dan 6.000 guru selama dua tahun terakhir. Sementara itu, ASEAN Digital Literacy Programme, dengan bantuan dari Common Room Network Foundation, Ruangguru Foundation, dan Fatih Annur Foundation di Indonesia, membekali anak muda, lansia, dan perempuan yang kurang terlayani dengan keterampilan keamanan online dan literasi media.

Mendukung jurnalisme berkualitas dan bermitra dengan ekosistem berita Kami mencurahkan banyak sumber daya untuk mendukung jurnalisme berkualitas melalui Google News Initiative dan berkolaborasi dengan ekosistem berita secara keseluruhan – jurnalis, pengecek fakta, peneliti – demi menghasilkan liputan berkualitas dan melawan misinformasi.

Bermitra dengan AJI, kami meluncurkan GNI Indonesia Training Network pada tahun 2018. Hingga Desember 2022, jaringan ini telah melatih 36.901 jurnalis dan mahasiswa jurnalisme, menjangkau 568 media dan 175 universitas secara nasional.

GNI juga telah mendukung CekFakta, sebuah kolaborasi antara media, jurnalis, dan pengecek fakta Indonesia untuk melawan penyebaran misinformasi dan disinformasi. Jaringan pengecek fakta mereka yang terdiri dari 22 media nasional dan daerah bersatu menjelang Pemilu 2019 selama debat capres dan cawapres. Kami memberikan hibah senilai 11,6 miliar rupiah kepada CekFakta pada tahun 2022 untuk mengembangkan koalisi ini menjadi 300 outlet dan organisasi media.

Sampai saat ini, CekFakta telah menghasilkan lebih dari 10.000 artikel terverifikasi. Terus waspada akan ancaman baru dan responsif terhadap perkembangan Kami mencermati ancaman yang mungkin muncul di masa depan dengan melakukan sendiri maupun meminta pihak lain menjalankan riset tentang berbagai ancaman ini serta cara mengatasinya. Pada akhir tahun lalu, kami meluncurkan Safer Internet Lab melalui kemitraan dengan CSIS untuk mendorong inovasi melalui riset dan diskusi kebijakan untuk mencari cara baru melawan misinformasi.

Kami juga bekerja sama dengan Jigsaw dalam upaya “pre-bunking”, atau mengedukasi orang tentang taktik yang digunakan untuk menyebarkan informasi yang menyesatkan. Melalui upaya yang sudah menunjukkan hasil menjanjikan ini, kami ingin membangun ketahanan publik terhadap misinformasi. Semoga kami dapat membagikan hasil nyatanya di Indonesia sebelum akhir 2023. (Tim Liputan).

Editor : Aan

 

 

Share:
Komentar

Berita Terkini