KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Jam tangan unik yang
bernama Time for Decarbonization ini dibuat menggunakan bubuk baja bebas bahan
fosil. Produksi pertama dibatasi hingga 20 buah jam tangan, dengan target
untuk meningkatkan produksinya pada bulan Mei 2023. Rabu (15 Februari 2023)SSAB dan TRIWA Persembahkan Produk Pertama Di Dunia
Kotak
arloji dibuat menggunakan bubuk baja bebas bahan fosil dari
SSAB Oxelösund dan tersedia dalam dua versi berbeda, versi jam tangan otomatis
atau kuarsa. Skema warna pelat dan penanda jam serta jarum jam yang besar
terinspirasi dari produksi baja SSAB.
"Rasanya sangat menyenangkan bisa ikut serta dalam transformasi yang terinspirasi dari tradisi industri baja kami," kata Ludvig Scheja, salah satu pendiri dan Direktur Kreatif TRIWA.
"SSAB menggunakan
bahan serbuk baja pada jam tangan yang diproduksi menggunakan teknologi HYBRIT,
dan kami merasa sangat bangga bisa menciptakan simbol perubahan ini
bersama mereka. Jam tangan unik dari Swedia yang menghadirkan solusi bagi
industri yang membutuhkan transformasi."
"Jam
tangan ini merupakan produk konsumen pertama yang dibuat menggunakan baja bebas
bahan fosil SSAB. Sangat menyenangkan bisa memperluas upaya jangkauan kami ke
area baru, meningkatkan basis pelanggan dan peluang kami untuk memitigasi
perubahan iklim," kata Johnny Sjöström, kepala divisi Baja
Khusus SSAB. "Produk ini juga bersifat unik karena merupakan produk
komersial pertama yang dibuat menggunakan serbuk baja dari pabrik Oxelösund
kami."
TRIWA
didirikan pada tahun 2007 dan merupakan singkatan dari Transforming the
Industry of Watches. TRIWA yakin bahwa jam tangan bisa menjadi simbol
pernyataan untuk mewujudkan perubahan dan menciptakan jam tangan yang melampaui
gaya, tren, dan status, serta memilih untuk menggunakan bahan yang inovatif,
bekerja sama dengan organisasi dan duta merek yang peduli untuk mewujudkan
dunia yang lebih baik. Dengan misinya "Time for Change", TRIWA
sebelumnya telah meluncurkan produk jam tangan Time for Peace yang dibuat dari
hasil daur ulang senjata api ilegal dan Time for Oceans yang dibuat dari hasil
daur ulang limbah plastik laut.
Pada
tahun 2020, TRIWA menyajikan perhitungan jejak karbon atas semua produknya dan
mengidentifikasi baja sebagai bahan pencemar terbesar. Dalam mencari solusi
yang ada, TRIWA bekerja sama dengan produsen baja asal Swedia, SSAB, dan
melahirkan ide Time for Decarbonization.
Industri
baja bertanggung jawab atas sekitar 7% emisi CO2 secara global. SSAB telah
memimpin dekarbonisasi industrinya dengan tujuan untuk menghadirkan baja bebas
bahan fosil di pasar pada tahun 2026. Pabrik percontohan HYBRIT yang dimiliki
secara bersama oleh SSAB, perusahaan pertambangan LKAB, dan perusahaan utilitas
Vattenfall, telah memproduksi bahan besi spons dengan kandungan hidrogen yang
lebih rendah, di mana SSAB mulai memproduksi dan mengirimkan produk bajanya
pada tahun 2021. (Tim Liputan).
Editor : Aan