KALBARNEWS.CO.ID (RIYADH) -- Forum Dialog Sosial ke-12, yang diselenggarakan oleh
Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial yang bekerja sama dengan
King Abdul Aziz Center for National Dialogue di Riyadh, dimulai hari ini tanggal 9 Januari 2023 di Riyadh, dengan partisipasi International Labor
Organization serta perwakilan dari 3 pihak produksi (pemerintah, pemberi kerja,
pekerja). Selasa
(10 Januari 2023).Pihak Terkait Di Pasar Tenaga Kerja Arab Saudi Berikan Peluang Dan Menyikapi Tantangan
Forum Dialog Sosial
menyoroti peluang dan tantangan yang ditemukan di pasar tenaga kerja, melalui
(3) topik utama yang meliputi "Dampak Program Pelatihan dan Kualifikasi
dalam Mengembangkan Keterampilan Kader Nasional", "Model Bisnis dan
Perannya dalam Mengembangkan Lingkungan Kerja", serta "Melindungi
Upah dan Mendokumentasikan Kontrak". (6) prakarsa penting berada di bawah
topik-topik ini, yang ditandai dengan mekanisme khusus untuk implementasinya di
bawah payung upaya nasional terpadu.
Profesor Youssef
Ghallab, Perwakilan International Labor Organization, menjelaskan bahwa upaya
kerajaan tersebut datang sebagai tanggapan atas perubahan cepat yang diarahkan
oleh dunia buruh. Ia menambahkan: "Hari ini kita menyaksikan perubahan
besar dan lebih dalam yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyentuh berbagai
bidang termasuk teknologi, demografi, dan iklim, serta juga meruntuhkan
realitas pekerjaan di seluruh dunia. Transformasi ini telah mengakibatkan
munculnya pola kerja baru yang memerlukan keterampilan, inovasi, dan fleksibilitas
baru guna membantu memastikan adaptasi penuh pada segala bentuk serta jenis
pengaturan kerja."
Prof. Youssef
menekankan perlunya mengembangkan pendekatan yang berpusat pada manusia guna
membantu mencapai pembangunan yang berkelanjutan, adil, dan komprehensif,
dengan fokus utama pada peran dialog sosial, termasuk kerja sama kolektif dan
tripartit, untuk menyusun kebijakan baru, membuat keputusan yang berhasil,
serta membangun keadilan sosial, demokrasi, dan perdamaian, karena hal ini juga
sejalan dengan pernyataan International Labor Organization tentang keadilan
sosial demi globalisasi yang adil.
"Pernyataan
ILO menekankan pentingnya mempromosikan dialog sosial dan struktur tripartit
sebagai cara yang paling tepat untuk mencapai konsensus tentang kebijakan pasar
tenaga kerja, memastikan bahwa pembangunan ekonomi diwujudkan menjadi kemajuan
sosial dan begitu pula sebaliknya." Prof. Youssef menambahkan.
Sesi Forum ini
membahas beberapa topik, terutama "Dampak Program Pelatihan dan
Kualifikasi dalam Mengembangkan Keterampilan Kader Nasional", "Model
Bisnis dan Perannya dalam Mengembangkan Lingkungan Kerja" (peningkatan
produktivitas - menarik kader nasional), selain "Melindungi Upah dan
Mendokumentasikan Kontrak". (Tim Liputan)
Editor : Aan