KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Perseroan Terbatas Pupuk Kalimantan Timur (PT
Pupuk Kaltim), sebagai anak perusahaan BUMN Pupuk Indonesia, menargetkan
penanaman 12.000 pohon di area perusahaan melalui gagasan Employee Volunteering
Initiation Program dalam rangka mendorong karbonisasi. Kamis (29 Desember 2022)Pupuk Kaltim Targetkan Tanam 12.000 Pohon Untuk Dorong Dekarbonisasi
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi
mengungkapkan InFormAction merupakan wadah bagi karyawan dan keluarga besar
Pupuk Kaltim untuk turut berkontribusi dalam mendukung pelestarian lingkungan,
terutama program Community Forest yang digagas Pupuk Kaltim dalam mendorong
dekarbonisasi guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060 melalui Nationally
Determined Contribution (NDC).
"Melalui kegiatan Investing in Farming and
Forest for Climate Action (InFormAction), seluruh karyawan didorong berperan
aktif dalam mendukung perluasan community forest yang digiatkan perusahaan dengan turun
langsung dalam upaya pelestarian lingkungan melalui penanaman hingga
kesinambungan perawatan pertumbuhan berbagai jenis bibit yang ditanam,"
ujar Rahmad dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/12).
Dalam rangka meningkatkan komitmen dalam mendorong
dekarbonisasi, Pupuk Kaltim melalui gagasan Employee Volunteering Initiation
Program dengan menanam 500 bibit pohon sekaligus pembukaan kebun buah di atas
lahan seluas 1,5 hektare di area BTN Pupuk Kaltim.
Community
forest merupakan wujud implementasi prinsip
environment, social, and governance (ESG) yang diusung Pupuk Kaltim dalam
meningkatkan kinerja keberlanjutan dengan target penanaman 10 juta pohon pada
tahun 2030.
Sebanyak enam juta di antaranya
fokus pada tanaman mangrove untuk merehabilitasi kawasan pesisir, serta
empat juta lainnya melalui penanaman bibit pohon berbagai jenis buah-buahan.
Khusus untuk kawasan sekitar perusahaan, community forest yang diimplementasikan melalui InFormAction selama
2023, pihaknya menargetkan menanam 12.000 pohon yang terdiri atas berbagai
jenis buah-buahan hingga tanaman langka kehutanan untuk meningkatkan upaya
pelestarian keanekaragaman hayati.
"Program ini menjadi salah satu komitmen
Pupuk Kaltim dalam mendukung program pemerintah untuk penurunan emisi karbon
dan menjaga keberlanjutan lingkungan melalui pendekatan integratif, sekaligus
upaya menekan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 26 persen," kata Rahmad.
Kegiatan InFormAction ini dihadiri jajaran Direksi
dan Dewan Komisaris Pupuk Kaltim serta Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi yang sekaligus
melakukan penanaman perdana bibit bersama ratusan karyawan Pupuk Kaltim, Selasa
(27/12).
Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi mengapresiasi
gagasan community forest sebagai perwujudan prinsip ESG yang diusung
perusahaan dalam mendorong keberlanjutan.
Budi menyebut hal itu sejalan arah pembangunan ke
depan, yang ditekankan kepada green economy dengan mendorong berbagai potensi untuk
perbaikan lingkungan dan penurunan emisi karbon.
"Dari program ini, potensi pertanian
Indonesia juga dapat dikembangkan dengan mengoptimalkan lahan kritis maupun
lahan tidur yang ada untuk kembali produktif. Hal ini mengingat pertanian
merupakan salah satu sektor andalan yang harus kita tingkatkan dalam mendorong
pembangunan secara berkelanjutan," ujar Budi.
Diharapkan pula bahwa community forest dapat diadopsi dan diikuti oleh perusahaan lain di
Indonesia, dalam hal ini prinsip ESG yang diimplementasikan Pupuk Kaltim dalam
aktivitas bisnis merupakan wujud keberlanjutan yang menjadi keharusan untuk
terus dikedepankan, sebagai tolok ukur kontribusi dunia industri terhadap
lingkungan dan sosial. (Tim Liputan)
Editor
: Aan