KALBARNEWS.CO.ID
(SAMARINDA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengajak semua elemen
masyarakat untuk membangun kembali komitmen menjadikan Kawasan Ekonomi Khusus
Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) sebagai kebanggaan Kaltim. Rabu (14 Desember 2022).Pemprov Bangun Komitmen Jadikan KEK MBTK Kebanggaan Kaltim
Seperti diketahui, KEK MBTK berada di areal 557
hektare dengan kawasan yang sudah dibebaskan seluas 509 hektare. Lokasinya
berada di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.
KEK MBTK telah diresmikan Presiden Joko Widodo, 1
April 2019 itu menjadi satu-satunya kawasan ekonomi khusus yang ada di Kaltim,
bahkan Kalimantan.
Sementara di sisi yang lain, Kawasan Industri
Kariangau di Kota Balikpapan dan Kawasan Industri Buluminung di Kabupaten
Penajam Paser Utara (PPU) yang berdekatan dengan rencana kawasan Ibu Kota
Nusantara (IKN) sudah bergerak dengan berbagai aktivitasnya.
“Setelah adanya Perpres Nomor 8 Tahun 2022, saya
mendapat amanah di Sekretariat Dewan Kawasan KEK MBTK. Maka saya mengajak semua
yang terkait, mari kita bangun kembali komitmen untuk menyukseskan KEK MBTK
menjadi kawasan ekonomi unggulan Kaltim. Mari bersama temukan solusi untuk
persoalan-persoalan yang masih menghambat,” kata Sekdaprov Kaltim, Sri Wahyuni
di Samarinda, Rabu.
Menyusul penetapan Kaltim sebagai lokasi baru ibu
kota negara, maka menurut Sri Wahyuni sudah semestinya KEK MBTK mendapat
perhatian penuh.
Apalagi ke depan, KEK MBTK, Kawasan Industri Kariangau
dan Kawasan Industri Buluminung akan menjadi super hub pertumbuhan kawasan
untuk mendukung kehadiran IKN dan pembangunan Indonesia bagian timur.
Hal pertama yang akan dilakukan lanjut Sri adalah
menyusun kembali rancang bangun dan menguatkan Sekretariat Dewan Kawasan KEK
MBTK. Beberapa hal yang akan dilakukan adalah melakukan perbaikan terhadap
kelembagaan, peta investasi, infrastruktur (di dalam dan luar kawasan), serta
permasalahan aset.
“Untuk masalah infrastruktur, karena ini masuk
proyek strategis nasional (PSN), Bappeda tolong bantu ini disuarakan ke
nasional. Infrastruktur luar kawasan, seperti jalan-jalan untuk membawa hasil
produksi sawit agar bisa dimuluskan menuju KEK MBTK,” pinta Sri.
Terkait ketersediaan air bersih yang sudah
dibangun oleh Dinas PUPR Kaltim dari wilayah Sekerat, Kutai Timur, diharapkan
bisa dilanjutkan hingga masuk KEK MBTK dengan pipa jaringan yang teratur dengan
baik untuk kebutuhan industri di dalamnya kelak.
Dia menegaskan KEK MBTK tidak vakum, sehingga
sangat layak untuk dibantu pusat dalam urusan infrastruktur.
Saat ini ada PT Palma Serasih Indonesia (PSI) yang
sudah menginvestasikan dana mereka di KEK MBTK dengan membangun tangki timbun
bernilai Rp45 miliar.
"Ketika di sini ada aktivitas, maka pusat
layak mendukung," tegasnya.
Selain itu, mereka juga akan membuat masterplan
baru yang lebih memudahkan investor untuk membaca dan menghitung potensi
investasi dengan mudah saat akan berinvestasi di KEK MBTK.
Sebelum ditawarkan ke investor, lokasi KEK MBTK
sudah harus dimatangkan dengan berbagai kelengkapan fasilitas seperti jalan
akses, jalan lingkungan, listrik, air dan lain kebutuhan lain yang pasti
diperlukan industri.
"Perlu peta jalan industri yang lebih detail.
Maket lengkap kawasan harus tersedia dulu. Tidak menjual gelondongan. Profil
investasi kawasan harus lengkap. Penawaran harus disajikan dengan lengkap
sehingga investor akan lebih tertarik. Investor pasti ingin karpet merah. Nah,
itu semua yang harus kita pikirkan dan kita siapkan mulai sekarang," jelas
Sri Wahyuni.
KEK MBTK selanjutnya diharapkan bisa menjadi
kawasan industri yang mengolah berbagai sumber daya alam dan hasil
perkebunan/pertanian/ perikanan menjadi produk
bernilai tambah, dan bukan sekadar menjadi lokasi penumpukan untuk ekspor bahan
mentah ke negara lain.(Tim
liputan)
Editor : Aan