KSP Minta BRIN Kembangkan Riset Untuk Hasilkan Benih Sorgum Unggulan

Editor: Redaksi author photo

KSP Minta BRIN Kembangkan Riset Untuk Hasilkan Benih Sorgum Unggulan
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan riset di sektor pertanian sorgum agar dapat menghasilkan benih dan bibit unggulan bagi para petani. Senin (5 Desember 2022).

“Kalau petani terus diberi benih seadanya, menunggu berbulan-bulan tapi hasilnya tidak memadai, kapan petani jadi sejahtera?. Saya minta BRIN agar menanggapi persoalan riset bibit ini dengan sungguh-sungguh," kata Moeldoko saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Pembangunan Seri XII di Kampus BRIN.


Moeldoko mengatakan riset memegang peranan penting dalam pembangunan pertanian Indonesia. Tanpa riset yang kuat, kata dia, pertanian tidak akan berkembang.


Moeldoko mengatakan saat ini pemerintah ingin mendorong terbentuknya ekosistem industri sorgum sebagai salah satu diversifikasi pangan. Dia juga mengakui salah satu kendala diversifikasi pangan yakni mayoritas masyarakat Indonesia yang masih bergantung pada konsumsi beras.


“Sorgum itu makanan yang sudah dikonsumsi sejak jaman nenek moyang kita. Kenapa sekarang tidak berkembang? Karena ekosistemnya tidak terbangun. Misalnya saja, orang mau tanam kalau ada yang mau beli. Itu lah kenapa penting agar pemerintah mulai mendorong terbentuknya ekosistem sorgum ini,” kata dia.


Dia mencontohkan pemerintah saat ini sedang menyiapkan off taker (pembeli langsung) sorgum. Misalnya, Dengan kebutuhan pakan ternak mencapai 10 juta ton jagung, satu perusahaan didorong untuk mensubstitusi 10 persen kebutuhan pakan tersebut dengan sorgum, sehingga memberikan peluang serapan sekitar satu juta sorgum. Dengan begitu, keberadaan off taker sorgum nantinya dapat memunculkan industri, mengembangkan budi daya dan memajukan riset sorgum.


“Saya berharap kepada BRIN dan pemangku kepentingan terkait, riset yang anda hasilkan jangan sampai berhenti. Kalau ada riset tentang sorgum, jagung dan lain sebagainya, kolaborasikan dengan pelaku di lapangan. Hasil riset itu harus teraplikasikan lalu dievaluasi. Sehingga upaya riset tidak terhenti dan bibit pertanian akan selalu unggul dari waktu ke waktu,” kata dia.


Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito mengatakan lembaga riset dan komunitas akademis berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan dan produksi pangan berkelanjutan.


"Kita perlu memperkuat kerja sama antar kementerian/lembaga untuk memperkuat aktivitas riset dan inovasi teknologi untuk bersama-sama dengan pemerintah, swasta, industri, perguruan tinggi, NGO (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan masyarakat bekerja bersama memperkuat arah pembangunan menuju pengembangan pertanian dan kedaulatan pangan," kata Mego. (Tim Liputan)

Editor : Aan

 

 

Share:
Komentar

Berita Terkini