KALBARNEWS.CO.ID
(MAKASAR) - Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) DPRD Provinsi Sulawesi
Selatan menggelar bakti sosial pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta
pelepasan alat reproduksi perempuan sebagai bentuk kepedulian bagi Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Bolangi,
Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.KPP DPRD Sulsel Peduli Kesehatan Perempuan Di Lapas Bolangi
"Ini bagian dari perjuangan kami di
legislatif untuk memberikan perhatian penuh terhadap nasib dan hak perempuan di
Sulsel tanpa terkecuali, termasuk penghuni Lapas perempuan disini," ujar
Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari di sela kunjungan di Lapas perempuan
setempat, Senin (26
Desember 2022)
Menurut dia, kepedulian akan kesehatan tentu menjadi
prioritas sekaligus memberikan dukungan kepada perempuan yang sedang menjalani
masa hukumannya melalui pelayanan kesehatan kerja sama Dinas Kesehatan Sulsel
serta Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPA) Kabupaten Gowa.
"Kami ingin berbagi kebahagian bersama
mereka, memberikan support. Jangan merasa terpenjara, tapi bagaimana bangkit
karena ini sifatnya hanya sementara. Apalagi disini mereka dibekali
keterampilan yang nantinya berguna saat kembali bersama keluarga," tutur
dia.
Ketua KPP DPRD Sulsel Risfayanti Kadir Nyampa pada
kesempatan itu menyampaikan, bantuan pemeriksaan kesehatan ini setelah menerima
aspirasi dari WBP Lapas setempat melaporkan masih banyak perempuan yang perlu
mendapatkan layanan kesehatan khusus.
"Layanan kesehatan khusus ini yakni pelepasan
dan pemasangan alat kontrasepsi perempuan seperti spiral maupun pelepasan
susuk. Ada puluhan perempuan disini alat kontrasepsi dilepas karena sudah lewat
batas waktunya, dan itu bisa membahayakan mereka," ungkap dia.
Selain pelepasan alat kontrasepsi, pemeriksaan
gigi dan mulut bagi WBP juga dilaksanakan Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel untuk
memastikan kesehatan mereka selama berada di Lapas. Kegiatan ini merupakan
rangkaian memperingati Hari Ibu yang ke-94 tahun.
Sejauh ini KPP DPRD Sulsel telah menggodok dua
Rancangan Peraturan Daerah inisiatif khusus perempuan tentang ASI Eksklusif
serta Perlindungan Anak Perempuan dan Perdagangan Orang. Rencananya, tahun 2023
diajukan Ranperda terkait reproduksi karena ini menjadi hal penting bagi
perempuan.
"Layanan ini tidak sampai disini saja, kami
akan terus menjalin kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk
Kepala Lapas Bolangi, mengingat di Lapas ini penghuninya adalah
perempuan," papar dia menambahkan.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Bolangi
Sungguminasa, Gowa, Yohani Widayanti menyatakan, warga binaan antusias serta
berterima kasih atas pelayanan kesehatan khusus tersebut. Pihak Lapas tentu
punya keterbatasan bila menyediakan pelayanan kesehatan khusus itu.
"Kami bersyukur sekali dan mengapresiasi
bantuan layanan kesehatan diberikan Dinas Kesehatan difasilitasi KPP. Bahkan
ada aarga binaa sudah 13 tahun susuknya baru tadi dilepas. Kita berharap, ini
terus terjalin berkesinambungan bukan hanya kali ini saja," katanya menambahkan.
Untuk kapasitas Lapas setempat 248 orang, namun
saat ini dihuni sebanyak 384 orang warga binaan perempuan dan bayi dibawah lima
tahun (Balita) ada delapan orang. Mayoritas penghuninya tersandung kasus
narkotika.
Bakti Sosial ini juga dihadiri Ketua Pembina KPP
DPRD Sulsel Andi Nurhidayati dan anggota Haslinda, sejumlah tenaga medis dan
dokter ahli Dinas Kesehatan Sulsel, serta DPPA Kabupaten Gowa, Sulsel. (Tim Liputan)
Editor : Aan