KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, tercatat
telah terjadi 45 kali gempa bumi mematikan akibat sesar aktif di Indonesia. Rabu (30 November 2022)45 Kali Gempa Mematikan Terjadi Akibat Sesar Aktif
"Di Indonesia sudah terjadi lebih dari 45
kali gempa mematikan (deadly earthquake) akibat sesar aktif. Sebagian sumber
gempa sesar aktif ini terletak di daratan dekat permukiman," kata Daryono.
Dia menjelaskan, kejadian gempa bumi mematikan
tersebut yang tercatat oleh BMKG mulai tahun 1674 hingga peristiwa terbaru pada
21 November 2022 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan
magnitudo 5,6 dengan pusat gempa di darat pada kedalaman 10 km di koordinat
6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur.
Gempa bumi akibat sesar aktif itu juga terjadi
menyebar mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi hingga
Papua dengan jumlah korban jiwa yang bervariasi.
Gempa yang mengguncang Cianjur juga disebabkan
sesar Cimandiri yang membujur dari Pelabuhan Ratu sampai ke Padalarang. Hingga
Rabu pukul 15.00 WIB tercatat telah terjadi 343 kali gempa susulan dengan
magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil 1,0.
BMKG menyebut aktivitas gempa bumi di wilayah
Cianjur, terus melemah, sehingga warga sudah dapat kembali ke rumah
masing-masing, dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami
kerusakan struktur.
Akibat gempa bumi dengan kedalaman dangkal yaitu
10 km itu, hingga hari ke-10 proses pencarian pada Rabu petang, jumlah korban
meninggal terdata sebanyak 328 orang.
Sementara untuk korban hilang yang masih dalam
proses pencarian pada hari ke-10 pencarian tinggal 12 orang. Sedangkan untuk
korban luka akibat gempa Cianjur sebanyak 595 orang dan korban luka berat
sebanyak 61 orang yang masih dirawat di rumah sakit.
Tercatat akibat gempa tersebut 108.720 orang
pengungsi terdiri dari 52,987 laki-laki dan 55,733 perempuan di 39.985 titik
pengungsian.(Tim
Liputan)
Editor : Aan