KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan
bahwa penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang sukses akan
bermanfaat bagi pertumbuhan manufaktur di Indonesia. Sabtu (19 November 2022).Menperin: Kesuksesan Presidensi G20 Perkuat Pertumbuhan Manufaktur
“Seperti disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, Indonesia
memastikan bahwa G20 bermanfaat terhadap anggotanya juga untuk dunia, terutama
bagi negara berkembang. Sesuai dengan tema recover together, recover stronger,”
kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di
Jakarta.
Paragraf ke-37 Deklarasi Para Pemimpin G20 Bali menyebutkan
komitmen antara lain yang terkait dengan perdagangan, investasi, dan industri,
yaitu untuk memperkuat perdagangan internasional dan kerja sama investasi untuk
menyelesaikan isu supply-chain, juga mencegah hambatan-hambatan perdagangan.
G20 percaya bahwa perdagangan dan kebijakan terkait iklim/lingkungan
harus saling mendukung, serta WTO dapat konsisten dan berkontribusi terhadap
objectives dari pembangunan berkelanjutan.
G20 juga memahami pentingnya kerja sama internasional yang
inklusif dalam perdagangan digital, serta perlunya dukungan bagi peningkatan
nilai tambah melalui investasi yang inklusif dan berkelanjutan di sektor-sektor
produktif, seperti sektor manufaktur hilir, perdagangan digital, serta jasa.
Selain itu, menjembatani investor asing dengan perusahaan lokal, terutama yang
berskala kecil dan menengah.
G20 mencatat penambahan isu industri pada TIIWG sebagai
inisiatif dalam Presidensi Indonesia untuk mendiskusikan koherensi kebijakan
antara perdagangan, investasi, dan industri serta untuk terus mengatasi isu-isu
terkait industri dalam proses G20 yang lebih luas.
"Isu koherensi kebijakan antara perdagangan, investasi,
dan industri penting untuk menghadapi tantangan ekonomi saat ini dan di masa
mendatang,” jelas Menperin.
Sebelumnya, menuju KTT G20 tahun 2022, pada rangkaian
kegiatan TIIWG telah dilaksanakan pertemuan menteri-menteri perdagangan,
investasi, dan industri atau Trade, Investment, and Industry Ministerial
Meeting (TIIMM).
Dokumen hasil G20 TIIMM merupakan salah satu elemen dalam
penyusunan Deklarasi Para Pemimpin G20 Bali. Di sela-sela pertemuan
menteri-menteri tersebut juga dilakukan penandatanganan kontrak dagang antara
pelaku usaha Indonesia dengan mitranya di beberapa negara dengan total kontrak
sejumlah 23 kontrak dagang bernilai 1 miliar dolar AS.
G20 juga mendorong pentingnya digitalisasi, yang menjadi
kunci untuk pemulihan dan penguatan lintas sektor, termasuk mendukung
perdagangan, industrialisasi, dan investasi yang inklusif.
Selain itu, juga meningkatkan produktivitas dan membuka
potensi ekonomi di masa depan, terutama bagi UMKM, IKM, dan start-up. Hal ini
penting untuk memastikan bahwa tidak ada yang ditinggalkan dalam upaya
mentransformasi masyarakat secara digital.
“Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, ekonomi digital
adalah kunci masa depan ekonomi dunia yang saat ini telah menyumbang
sekitar15,5 persen PDB global,” papar Menperin.
Transformasi digital juga membuka peluang bagi masyarakat
kecil menjadi bagian dari rantai pasok global. Hal ini sejalan dengan upaya
Kemenperin serta para stakeholder seperti Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
Indonesia untuk memfasilitasi link and match antara pelaku industri besar
dengan IKM
Forum G20 juga berupaya memperkuat kerja sama internasional
untuk mengamankan keterjangkauan dan aksesibilitas energi dengan membatasi kenaikan
harga energi dan meningkatkan teknologi yang bersih, aman, inklusif, dan
berkelanjutan.
Forum mendeklarasikan komitmen untuk mendukung investasi
pada infrastruktur dan industri yang juga berkelanjutan.
Kerja sama G20 juga membuka peluang untuk memperkuat
kapasitas dan kerja sama industri manufaktur alat kesehatan di tingkat lokal
dan regional.
Hal itu untuk mendukung dialog dan kolaborasi untuk
membangun jaringan kesehatan digital global terpercaya sebagai bagian dari
upaya untuk memperkuat pencegahan pandemi di kemudian hari.(Tim Liputan)
Editor : Aan