KALBARNEWS.CO.ID (ABU DHABI, UEA) -- Masdar, salah
satu perusahaan energi terbarukan yang terdepan di dunia, mengumumkan hari ini
bahwa mereka telah menandatangani Memorandum Kesepahaman (MoU) dengan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yordania untuk menjajaki kerja sama
dalam proyek energi terbarukan dengan kapasitas total hingga 2 gigawatt (GW). Sabtu (19 november 2022).Masdar Tandatangani MoU Dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yordania
MoU ditandatangani oleh Yang Mulia Dr. Sultan Al Jaber,
Menteri Perindustrian dan Teknologi Lanjutan UEA, Utusan Khusus untuk Perubahan
Iklim dan Pimpinan Utama Masdar, serta Yang Mulia Dr. Saleh Al-Kharabsheh,
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yordania, pada acara di sela-sela
Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP27) 2022.
YM Dr. Sultan Al Jaber, Menteri Perindustrian dan Teknologi
Lanjutan UEA, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim, dan Pimpinan Utama Masdar,
mengatakan, "MoU baru ini untuk menjajaki pengembangan kapasitas 2 GW
merupakan bukti eratnya hubungan antara UEA dan Kerajaan Hasyimiyah Yordania
serta komitmen bersama kami terhadap keberlanjutan dan dekarbonisasi.
Proyek-proyek yang sedang dijajaki melalui memorandum ini akan mendukung tujuan
energi terbarukan ambisius Yordania dan membantu memastikan keamanan energi
bagi negara tersebut. Seiring dengan persiapan kami untuk menyelenggarakan COP28 di
UEA tahun depan, Masdar mendedikasikan diri untuk mendukung negara-negara
tetangga kami di Timur Tengah dalam transisi energi mereka."
YM Dr. Al-Kharabsheh mengatakan, "Yordania sudah menjadi
pelopor pengembangan energi terbarukan di wilayah ini, yang saat ini
memproduksi sekitar 29 persen listriknya dari sumber-sumber terbarukan dan
bertujuan untuk meningkatkan pangsa ini menjadi 50 persen pada tahun 2030.
Negara ini juga ingin menjadi pusat regional untuk produksi energi hijau yang
diuntungkan dari berlimpahnya energi terbarukan, selain karena lokasinya yang
berada di tengah-tengah Timur Tengah dan Afrika.
"Di Yordania, kami percaya pada kerja sama; baik pada
tingkat regional maupun nasional, serta kemitraan dengan saudara-saudara kami
di UEA dan Masdar berdasarkan perjanjian ini akan membantu negara kami mencapai
ambisi keberlanjutan."
Sesuai MoU, kedua belah pihak akan menjajaki pengembangan dan
investasi dalam proyek-proyek energi terbarukan di Kerajaan Hasyimiyah Yordania
dengan kapasitas produksi hingga 2 GW. Memorandum tersebut juga mencakup
pertukaran kepakaran dan pengetahuan di bidang energi terbarukan serta
pengembangan infrastruktur, termasuk transformasi, distribusi, dan ekspor
listrik.
Mohamed Jameel Al Ramahi, CEO Masdar, mengatakan, "Masdar
telah menjadi mitra yang membanggakan bagi Yordania selama hampir 10 tahun,
membantu menghadirkan proyek-proyek energi terbarukan perintis yang
berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan negara ini. Dengan MoU terbaru
ini, kami harap dapat meningkatkan dampak dan kedalaman kerja sama
dengan Yordania di bidang energi terbarukan."
Melalui MoU tersebut, Masdar secara signifikan dapat
meningkatkan jangkauan energi terbarukan di Yordania, yang saat ini mencakup
dua pembangkit listrik energi terbarukan utama.
Pada tahun 2015, Masdar berhasil membangun Ladang Angin Tafila
di Yordania, proyek tenaga angin berskala utilitas komersial pertama di Timur
Tengah. Ladang angin 117-megawatt (MW) meningkatkan kapasitas total listrik
negara tersebut sebesar 3 persen.
Masdar juga merupakan pengembang dan mitra utama pada proyek
Baynouna 200 MW, berlokasi di sebelah timur Amman, yang merupakan proyek
energi surya tunggal terbesar di Yordania. Sejak tahun 2020, proyek ini telah
memenuhi kebutuhan listrik tahunan sekitar 160.000 rumah, mengurangi produksi
sekitar 360.000 ton karbon dioksida setiap tahunnya. Proyek ini menghasilkan
563 gigawatt-jam (GWh) listrik setiap tahunnya, setara dengan 4 persen konsumsi
energi tahunan Yordania.
Sebagai perusahaan energi terbarukan Abu Dhabi, Masdar terus memajukan
komersialisasi dan penerapan energi terbarukan, pembangunan perkotaan
berkelanjutan, serta teknologi bersih untuk menyikapi tantangan keberlanjutan
global. Dengan pemilikan sepenuhnya oleh Mubadala Investment Company,
perusahaan investasi strategis Pemerintahan Abu Dhabi, mandat kami adalah
membantu mempertahankan kepemimpinan UEA di sektor energi global, sekaligus
mendukung diversifikasi sumber energi maupun ekonomi demi kepentingan generasi
yang akan datang. Saat ini, Masdar aktif di lebih dari 40 negara, termasuk UEA,
Yordania, Arab Saudi, Mauritania, Mesir, Maroko, Inggris,
AS, Australia, Serbia, Indonesia, Uzbekistan, dan masih banyak
lagi.(Tim Liputan)
Editor : Aan