KALBARNEWS.CO.ID (SHARM EL-SHEIKH) -- Masdar, salah satu perusahaan energi bersih dengan
pertumbuhan paling pesat di dunia, dan prakarsa Youth 4 Sustainability (Y4S)
globalnya menghimpun para pemimpin industri global, pembuat kebijakan regional,
peserta didik, serta tenaga profesional muda untuk serangkaian acara guna
memberdayakan keterlibatan dan tindakan iklim pemuda di sela-sela Konferensi
Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2022 (PPI). Jumat (18 November 2022)
Masdar Berdayakan Generasi Muda Guna Keberlanjutan Global
Y4S
adalah program pemberdayaan pemuda perdana Uni Emirat Arab yang berfokus pada
keberlanjutan, terselenggara dengan perlindungan YM Syekh Khalid bin Mohamed
bin Zayed Al Nahyan, anggota Dewan Eksekutif Abu Dhabi dan Pimpinan Utama
Kantor Eksekutif Abu Dhabi, serta diluncurkan pada tahun 2017 oleh Masdar,
salah satu perusahaan energi bersih dengan pertumbuhan paling pesat di dunia.
Dalam
perjalanan menuju dan sepanjang pekan pertama COP27 di Sharm Al
Sheikh, Mesir, Y4S menyelenggarakan serangkaian acara yang berfokus pada
terbukanya potensi sumber daya yang paling melimpah di Afrika: demografi pemuda
berkembang yang mewakili lebih dari 60 persen populasi, dan menurut PBB
menjadikan Afrika sebagai benua termuda di planet ini. Pada tahun 2050,
populasi pemuda tersebut diperkirakan akan berlipat ganda, baik dalam hal
mengintensifkan efek-efek yang sudah akut dari perubahan iklim yang dirasakan
di seluruh benua, maupun menciptakan peluang yang signifikan untuk melibatkan
pemuda dalam aksi iklim.
Dialog
Afrika Y4S, yang diselenggarakan pada hari Jumat, 11 November, dengan tema,
"Membangun Kemampuan Beradaptasi dan Ketahanan Kawula Muda demi Masa Depan
yang Berkelanjutan di Afrika," dimulai dengan panel tingkat tinggi yang
menampilkan para menteri kepemudaan dari UEA dan Mesir, yang bersama-sama
menyoroti pentingnya kerja sama global dalam upaya meningkatkan akses pemuda ke
ruang pengambilan keputusan tempat mereka dapat memengaruhi perubahan yang
berkelanjutan.
Menteri
Negara UEA untuk Urusan Kepemudaan, YM Shamma Al Mazrui, mengatakan: UEA
menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja sama dengan para mitra kami di
Afrika dan di seluruh dunia guna melengkapi generasi mendatang dengan
pengetahuan, keterampilan, serta peluang yang dibutuhkan untuk berkontribusi
dan mendapatkan manfaat dari transisi nol emisi karbon global. Pekan ini
di COP27, Y4S menunjukkan bahwa dengan bekerja bersama-sama, kita dapat
menginspirasi inovasi berkelanjutan dan tindakan yang berarti di generasi
mendatang. Seiring dengan persiapan UEA untuk menjadi tuan
rumah COP28 tahun depan, kami mengharapkan berlanjutnya kerja sama
dengan Masdar dan Y4S, dalam membangun upaya COP27 serta memperkuat
suara kawula muda dalam dialog iklim global yang beragam."
Menteri
Kepemudaan dan Olahraga Mesir, YM Ashraf Sobhi, mengatakan: "Pemuda
Afrika sangat tangguh dan inovatif. Sebagai demografi yang terus tumbuh
dan terbesar di benua tersebut, memastikan keikutsertaan mereka serta
mendapatkan persetujuan mereka melalui prakarsa seperti Y4 akan
menjadi semakin penting bagi pembangunan sosial ekonomi, keamanan, dan
kemakmuran yang berkelanjutan di Afrika.
Selama
pekan pertama COP27, Y4S juga menjadi tuan rumah bagi 22 pemuda dari
seluruh Afrika, Eropa, dan UEA untuk lokakarya interaktif guna bertukar pikiran
serta membangun kesinambungan inovasi berbasis komunitas, seperti kompor pintar
yang mendorong masakan dengan dukungan energi bersih melalui penggunaan briket
biomassa, pengganti bahan bakar hayati untuk batu bara dan arang. Bahan dasar
yang digunakan dalam briket biomassa ini juga menawarkan manfaat tambahan untuk
mengusir nyamuk guna membantu komunitas di Afrika memerangi malaria, yang
menjadi dalang hilangnya nyawa seorang anak di bawah usia lima tahun di benua tersebut
setiap 75 detik, menurut UN Children's Fund (UNICEF).
Direktur
Eksekutif Masdar untuk Prakarsa Strategis dan Merek, serta Direktur
Program Y4S, Dr. Lamya Fawwaz, mengatakan: Manfaat memberdayakan
generasi mendatang tidak boleh dianggap kecil. Ya, kawula muda saat ini sudah
menghadapi tantangan iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya – namun itulah
sebabnya mengapa para pemuda harus terus berupaya memerangi perubahan iklim.
Di COP27, kami melihat sejumlah pemuda yang terbaik dan paling cerdas berkumpul
bersama untuk berinovasi pada solusi yang berkelanjutan serta berdampak. Dalam
beberapa bulan dan tahun mendatang, Y4S akan terus melibatkan, mendidik, serta
memberdayakan kawula muda untuk mengubah janji dan ikrar iklim menjadi tindakan
nyata.
Menjelang COP27,
Y4S menjadi tuan rumah "Innovate 4 Climate," sebuah kompetisi khusus
selama 45 hari, termasuk "bootcamp" virtual selama 10 hari, guna
menginspirasi para pemuda pembuat perubahan untuk belajar, bekerja sama, berinovasi,
dan menciptakan solusi demi transisi energi yang adil di Afrika. Mitra Y4S
dalam kompetisi Innovate 4 Climate ini meliputi Siemens Energy, Industrial
Development Organization (UNIDO) PBB, dan Global Cleantech Innovation Program
(GCIP).
Anggota
Delegasi COP27 Y4S dan Future Sustainability Leader (FSL)
Y4S 2021, Sara Almarzooqi, yang merupakan bagian dari tim pemenang
Innovate 4 Climate yang mengembangkan penerangan rumah bertenaga surya serta
sistem kompor listrik energi bersih, mengatakan: "Innovate 4 Climate
memberi saya dan rekan sejawat peluang untuk mempelajari dan berusaha menangani
masalah energi yang sesungguhnya, dengan fokus khusus pada Afrika. Dapat
bekerja sama dengan kawula muda dari negara-negara lain merupakan pengalaman
yang sangat bermanfaat dan memberdayakan. Tim kami datang dengan invensi juara
dan kesuksesan kami menunjukkan bahwa bila kawula muda didukung untuk bekerja
bersama-sama, mereka dapat memberikan hasil inovatif."
Lulusan
baru-baru ini dari Fakultas Sains Teknologi University
of Rwanda, Nicole Bahati, yang juga bergabung dengan
Delegasi COP27 Y4S dan ikut serta dalam tantangan Innovate 4 Climate,
mengatakan: Saya bersemangat untuk membawa solusi energi bersih yang
praktis bagi komunitas saya di Rwanda serta komunitas lainnya seperti
di seluruh Afrika. Sebelum dan selama COP27, Y4S secara konsisten
menawarkan peluang tak tertandingi untuk belajar dan bekerja dengan para pakar
industri global serta para pemuda dari seluruh dunia, untuk berinovasi dalam
solusi teknologi bersih yang memenuhi kebutuhan langsung dan unik dari
komunitas kami sekaligus mengakselerasi pembangunan sosial ekonomi yang
berkelanjutan di Afrika serta dunia.
Y4S
selaras dengan Prinsip-prinsip 50 UEA, Prakarsa Strategis Nol Emisi Karbon UEA
pada tahun 2050, dan UN SDG untuk mengurangi perubahan iklim dengan membangun
kapasitas, ketahanan, serta kemampuan beradaptasi kawula muda. Platform Masdar
menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan keterampilan yang telah
berlangsung selama dua tahun: program Future Sustainability Leaders (FSL) dan
Sustainability Ambassadors (SA) – keduanya bertujuan untuk memberdayakan
generasi mendatang para pemimpin keberlanjutan dengan menghubungkan mereka
bersama para pembuat kebijakan global, pembuat keputusan perusahaan, pengusaha,
serta pelopor teknologi guna mempelajari praktik dan kepemimpinan keberlanjutan
terbaik. FSL menargetkan mahasiswa universitas dan pascasarjana yang berusia 18
hingga 35 tahun, sementara SA menargetkan siswa yang berusia 13 hingga 17 tahun
di sekolah menengah atas.
Aktif di
lebih dari 40 negara di seluruh dunia, Masdar berinvestasi dalam portofolio
aset energi terbarukan dengan nilai gabungan lebih dari US$20 miliar
dan kapasitas total lebih dari 15 GW. Pada bulan Desember, diumumkan bahwa Abu
Dhabi National Energy Company PJSC (TAQA), Mubadala Investment Company, dan Abu
Dhabi National Oil Company (ADNOC) akan bermitra di bawah merek Masdar guna
menciptakan pembangkit listrik energi bersih yang benar-benar mendunia serta
ditujukan untuk memelopori produksi karbon nol emisi karbon pada tahun 2050
sekaligus menyelesaikan peran utama UEA di bidang hidrogen hijau.(Tim Liputan)
Editor : Aan