KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Presiden RI Joko Widodo memerintahkan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk meninjau langsung
dampak bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Selasa (22 November 2022)Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Tinjau Dampak Gempa Di Cianjur
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja
dalam keterangannya diterima di Jakarta menyebutkan Menteri Basuki tiba di
salah satu wilayah terdampak gempa, yakni Kecamatan Cugenang, Kabupaten
Cianjur, Senin malam sekitar pukul 21.45 WIB.
"Sesuai perintah Presiden Jokowi, Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi longsor di Cugenang, Cianjur. Tiba
pukul 21.45 WIB, gempa susulan masih terjadi di lapangan," kata Endra.
Ia menjelaskan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) pada Senin malam ini fokus menangani tanah longsor di
Jalan Nasional Cianjur-Puncak akibat gempa yang terjadi pada Senin siang.
"Fokus penanganan dengan dua ekskavator
yang sudah berada di lapangan untuk terus membersihkan pohon dan tanah
longsoran yang menutup akses jalan Cipanas-Cianjur," katanya.
Sebagai tambahan, tambah Endra, telah
dikerahkan tujuh ekskavator dan 10 truk besar yang sedang dalam perjalanan dari
arah Bandung dan Bogor ke Cianjur.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi yang melanda wilayah barat daya Kabupaten
Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin pukul 13.21 WIB berkekuatan magnitudo
5,6. Gempa itu terjadi pada koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05
Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur
dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah
Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu, menurut BMKG, tidak berpotensi menimbulkan
tsunami.
Saat meninjau lokasi bencana di Cianjur, Gubernur
Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sebanyak 14 posko pengungsian telah
didirikan untuk memfasilitasi 13.784 pengungsi yang terdampak gempa. Sejauh ini
tercatat ada sebanyak 2.345 unit rumah yang hancur dengan skala kerusakan mulai
dari 60 hingga 100 persen. (Tim Liputan)
Editor : Aan