Ratusan Pedagang Geruduk Kantor DPRD Kota Singkawang |
Ratusan
pedagang Pasar Beringin Singkawang itu mempertanyakan pembangunan atau Revitalisasi
Pasar Beringin yang dianggap berpolemik dan hingga saat ini tidak ada upaya
untuk di tuntaskan.
Hal tersebut
diungkapkan oleh koordinator aksi, Messy Tandora yang merupakan perwakilan
pedagang blok HPL, Ia mengatakan keberatan dengan Revitalisasi Pasar Beringin
oleh Investor karena harga yang tinggi dan ukuran luas yang tidak sesuai.
“Kami harus
mengeluarkan biaya sekitar Rp 500 juta untuk kembali mendapatkan tempat kami
berjualan, padahal sudah bertahun-tahun kami jualan ditempat ini, situasi kami sekarang
baru pulih dan perlahan merangkak naik
pasca Covid-19," tegasnya.
Revitalisasi
Pasar Beringin pelaksananya adalah Investor PT. Rejeki Timur Laut mendapat
penolakan keras dari ratusan pedagang yang hadir di Gedung DPRD Kota
Singkawang, dengan membawa spanduk dan baner yang bertuliskan " Investor
untung kami sengsara, Jangan main mata dengan investor, Revitalisasi pasar
beringin kong kalingkong, Kami menolak investor dalam pembangunan pasar
beringin, Tak perlu investor dari luar investor lokal banyak, Nyi Untung manyak
jangan hisap darah kami, Jangan rampas hak kami ruko ukuran 3×6 dua lantai
kalian rampas jadi 3×3 dengan harga 500 juta.
“Kami
menolak revitalisasi apabila menggunakan dana investor kami mau menggunakan
dana APBD/APBN, dan Tidak perlu investor luar APBD kita bisa kok,” teriakan
para pedagang.
Kehadiran
Ratusan Pedagang yang datang ini disambut oleh Wakil Ketua DPRD Kota
Singkawang, Sumberanto Tjitra, Herry Kin, anggota DPRD Kota Singkawang, Dewi
Sartika dan Tasman Ba.
Ahirnya perwakilan
pedagang Pasar Beringin Singkawang diterima di ruangan DPRD Kota Singkawang dan
menyampaikan aspirasi terkait polemik Revitalisasi Pasar Beringin oleh Investor
PT. Rejeki Timur Laut.
Salah satu perwakilan
Pedagang Blok A, Akhiong mengatakan setelah dirinya membaca, mencermati,
mendalami dan mengilustrasikan brosur yang didapat dari Investor tentang ukuran,
harga dan pembayaran dirinya beserta pedagang lainnya merasa keberatan.
“Kami dari
Pedagang Blok A pasar Beringin Singkawang dengan tegas meminta Pemerintah untuk
menghentikan dan mengkaji ulang Revitalisasi Pasar yang dilakukan Investor,"
tegas Akhiong.
Akhiong juga
mengutip kata-kata bijak dari negeri tirai Bambu " Bong but khian khi' sui
khui san" yang artinya adalah keserakahan atas kekayaan dengan kekuasaan
dan kedudukan nantinya juga akan ditangan kuasa Tuhan.
"Chian
choi ji pun phu Jin nyi chian kim"dengan pengertian bahwa apalah arti
sebuah kekayaan dan kedudukan ketika ajal menjemput itu tidak bisa dihadapkan
kepada Tuhan, hanya Amal dan Ibadah yang berharga di hadapannya.
"Nasikhi
ketua Forum Pedagang Pasar Beringin Singkawang menyampaikan " Kami para
pedagang pasar beringin Sangat setuju dengan upaya Pemerintah Kota Singkawang
melakukan Revitalisasi Pasar Beringin, tetapi jika menggunakan Investor kami
menolak karena sangat memberatkan para pedagang," teriaknya.
Sementara itu
penasehat Forum Pedagang Pasar Beringin Singkawang Dekhi Armadhani menegaskan
bahwa Pedagang Pasar Beringin Singkawang mendukung Revitalisasi Pasar tetapi
tidak menggunakan Investor tetapi menggunakan APBD atau APBD Provinsi atau APBN.
"Perlu
kami tegaskan disini Para Wakil Ketua DPRD dan Anggota Dewan yang terhormat,
Jangan pelintir dan plesetkan apa yang sudah kami sampaikan, Kami mendukung
Revitalisasi Pasar tetapi tidak menggunakan Investor, gunakanlah APBD atau APBD
Provinsi atau APBN " tegasnya. (tim liputan).
Editor :
Heri