KALBARNEWS.CO.ID
(SINGKAWANG) - Stunting merupakan ancaman
nyata bagi masa depan anak-anak dan Indonesia. Angka kasus stunting yang saat
ini mencapai 24 persen masih melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia WHO
(World Health Organization) yakni prevelansi stunting kurang dari 20 persen. Wagub Kalbar Kukuhkan Bapak Dan Bunda Asuh Stunting Singkawang
Provinsi
Kalimantan Barat merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas penanganan
stunting. Dua belas provinsi ini terdiri dari 7 provinsi dengan prevalensi
stunting tertinggi dan 5 provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak, Kalimantan
Barat termasuk ke dalam provinsi dengan angka Intervensi dalam prevalensi
stunting tertinggi.
Intervensi
upaya percepatan penurunan stunting dilakukan dengan melihat skala prioritas,
yaitu dengan melihat wilayah yang memiliki angka prevalensi stunting yang
tertinggi mulai dari tingkat kecamatan sampai ke tingkat desa.
Melalui Tim
Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Provinsi Kalimantan Barat
dengan dipimpin H. Ria Norsan, M.M., M.H., yang juga merupakan Wakil Gubernur
Kalimantan Barat mengambil langkah cepat dan strategis pada hari Rabu (7/9) di Balirung Kantor Walikota Singkawang dengan
mengukuhkan Bapak Asuh Anak Stunting dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) Kota
Singkawang yang dilanjutkan dengan Penandatanganan Komitmen Bersama oleh Instansi
terkait dan Camat serta Lurah se Kota Singkawang bertekad menurunkan
angka stunting menjadi 25,49 persen di penghujung tahun 2022.
Dalam
sambutannya Wakil Gubernur Kalimantan Barat, H. Ria Norsan, M.M., M.H., mengatakan
bahwa Kegiatan Bapak Asuh Stunting merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden
RI yang tertuang di dalam Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting.
“Program
Bapak Asuh Stunting ini merupakan program yang berbasis pada aplikasi perangkat
lunak dimana sama dengan program orangtua asuh kebanyakan, yakni pihak donator
membantu anak asuhnya, namun kali ini sasarannya adalah anak-anak stunting yang
berasal dari keluarga tidak mampu,” jelasnya.
Aplikasi
Bapak Asuh Stunting akan diluncurkan pada puncak Hari Keluarga Nasional
(Harganas) ke-29 di Medan, Sumatera Utara pada 29 Juni 2022 lalu agar akan
langsung menyasar gizi anak asuhnya melalui makanan sehat yang dibuat oleh tim
pendamping keluarga.
Ketua TP2S
Prov Kalbar memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran Perwakilan
BKKBN Provinsi Kalimantan Barat bersama para mitra kerja, pemerintah, swasta,
BUMN atau BUMD, perguruan tinggi, media dan organisasi yang telah
berkontribusi, bersama-sama berupaya menurunkan stunting di Provinsi Kalimatan
Barat.
"Saya
turut mengapresiasi Pemerintah Kota
Singkawang di bawah kepemimpinan Ibu Wali Kota atas komitmen dan dukungannya
terhadap upaya percepatan penurunan stunting di Kota Singkawang. Kegiatan
Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting ini diharapkan menjadi pengingat
bahwa kita, seluruhnya yang ada di sini memiliki amanah untuk terus
berkoordinasi, berkolaborasi dan bersama-sama dalam hal pencegahan stunting
sehingga angka prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Barat dapat
diturunkan. Di samping itu, kegiatan pada hari ini diharapkan dapat menjadi
forum strategis untuk membangun komitmen dan dukungan serta keterlibatan lintas
sektor di berbagai tingkatan wilayah sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak
Stunting," ungkap H. Ria Norsan. (tim liputan).
Editor :
Heri