Talkshow Mencari Solusi Keterbatasan Sinyal Internet Diskominfo Kalbar Bersama ANTARA

Editor: Redaksi author photo
Talkshow Diskominfo Kalbar Bersama ANTARA
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Kalimantan Barat, Sofiarti Dyah Anggunia menyampaikan apresiasi kepada LKBN ANTARA yang telah menginisiasi talkshow Bincang ANTARA, tentang Keterbatasan Jaringan Menjadi Tantangan Digital Bagi Jurnalis.

Hal tersebut disampaikan Sofiarti Dyah Anggunia usai menghadiri sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan talkshow Bincang ANTARA, tentang Keterbatasan Jaringan Menjadi Tantangan Digital Bagi Jurnalis tersebut di Pontianak pada hari Kamis (21 Juli 2022).

“Peran teman-teman jurnalis ini sangat penting dalam penyebaran informasi kepada masyarakat terutama di Kalbar ini. Hal ini sangat selaras dengan fungsi kami di Kominfo, dimana kita bersama-sama berperan besar dalam peneyebaran informasi yang sangat di butuhkan masyarakat, sesuai peran kita masing- masing,” kata Sofiarti.

Sofiarti Dyah Anggunia mengatakan, dari hasil kegiatan talkshow yang di gelar LKBN ANTARA Kalbar bersama para jurnalis Kalbar ini tentu sangat menarik. Dan, Diskominfo Kalbar mendapat masukan-masukan yang nantinya bisamenjadi bahan pertimbangan dan pastinya akan di tindak lanjuti terutama terkait dengan kendala sinyal internet dan listrik. 

“Kami sendiri akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang membidangi hal-hal yang terkait dengan yang dikeluhkan masyarakat termasuk para jurnalis, baik itu terkait lemahnya sinyal internet maupun kondisi listrik yang tidak memadai dalam menunjang penyabaran infomasi, seperti yang kita bicara tadi. Ini juga akan kami koordinasikan  dinas yang membidangi energy, sember daya dan kelistrikan dalam hal ini SDM,” kata Sofiarti. 

Menurutnya saat ini ada program pemerintah yang terkait dengan listrik tenaga surya dengan mengandeng pihak yang memang berkopenten dalam hal itu. Sebab untuk mengadakan jaringan internet di suatu daerah tidak terlepas dengan ketersedianya listrik. 

“Melalui program maka kami harapkan listrik itu dapat dipasang di tiap-tiap desa yang belum bisa dialiri listri PLN. Dan dengan ada listrik maka untuk pengadaan inprastruktur jaringan telekomunikasi akan lebih mudah di adakan. Kami juga terus mendorong pengadaan infrastruktur pengadaan telekomunikasi itu, salah satunya untuk di pedesaan dengan mengadeng pemerintah daerah kabupaten/kota dan dari kementerian yang membidangi hal tersebut,” paparnya. 

Sementara itu, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar, Kundorie dalam kegiatan Bincang ANTARA tersebut, mengatakan keterbatasan lemahnya sinyal internet memang menjadi kendala utama bagi kerja-kerja rekan-rekan jurnali terutama mereka yang berada di daerah kabupaten dan daerah perbatasan. 

Ia juga menyatakan, selain jaringan internet, listrik juga menjadi salah satu kendala dimana di beberepa daerah terutama di daerah pedalaman yang ada ditiap kabupaten itu minim beroperasi. Kadang listrik hanya menyala pada malam hari saja dan tentu saja itu menganggu ketersediaan jaringan internet. 

“Hal ini jelas menganggu kerja-kerjajurnalis yang sangat mengandalkan ilistrik dan jaringan internet. Dengan demikian hal itu juga menganggu kecepatan kita dalam mengpload berita. Ini juga bisa menghambat perkembangandan kemajuan media terutama yang ada di daerah. Kami sangat mengarapkan, pemerintah dapat membantu dalam mengatasi hal ini,” pungkasnya. (BP/tim liputan).

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini